Daur Hidup Ayam

Siklus hidup ayam – Ayam adalah hewan yang sering kali kita lihat hampir setiap hari, bahkan kita juga mengkonsumsinya hampir setiap hari pula. Karena proses daur hidupnya yang cukup mudah dan bisa terus berkembang biak sehingga daging ayam menjadi produsen daging yang cukup besar di dunia. Ayam adalah unggas, yaitu hewan sejenis dengan burung yang dapat dimanfaatkan daging, telur dan bulunya.

Banyak yang bilang bahwa ayam itu mengalami proses metamorfosis namun pada kenyataannya ayam sama sekali tidak mengalami itu, karena pada dasarnya fisik dari ayam sendiri tidak berubah sama sekali dari dia menetas hingga dia dewasa dan hanya ukuran serta bulunya saja yang berubah seperti halnya pertumbuhan manusia. Dan oleh karena itu ayam tidak termasuk kedalam hewan yang mengalami metamorfosis.

Klasifikasi Ayam

Klasifikasi Ayam

Ayam adalah hewan yang tentu saja berasal dari kingdom Animalia, dan berada di kelas Aves. Kelas aves adalah hewan yang dimana dapat dilihat dari ciri fisik yang memiliki bulu yang menutupi seluruh tubuhnya.

Ayam sendiri dapat tumbuh hingga 45 cm dan memiliki berat hingga 3 kg. lebar bentangan sayap dari ayam juga bisa mencapai 60 cm tergantung jenisnya.

Ayam merupakan salah satu jenis hewan yang tergolong kategori omnivora, hewan yang memakan biji-bijian, buah-buahan, serangga dan hewan kecil lainnya. Meskipun ayam termasuk pemakan segala mereka juga banyak sekali predatornya di alam liar, oleh karena itu mereka lebih suka bergerombol.

Siklus Daur Hidup Ayam

Daur Hidup Ayam

Ayam adalah salah satu jenis hewan ternak paling banyak dikonsumsi, namun sudah tahukah kamu seperti apa sih proses siklus daur hidup dari seekor ayam. Pengertian dari daur hidup ayam sendiri adalah proses dari mana dia mulai dan kemudian bereproduksi dan dimulai dari awal kembali. Awal dari proses daur hidup ayam dimulai dari telur. Untuk lebih lengkapnya lagi berikut adalah daur hidup ayam dan beserta penjelasannya.

1. Telur

Ayam adalah hewan yang termasuk jenis ovivar yang dimana mereka akan bertelur kemudian akan terus dierami hingga menetas. Selama proses di dalam telur ini, zigot atau embrio ayam akan terus berkembang dengan cara memakan bagian putih pada telur, dimana itu adalah cadangan makanan yang disediakan di dalam telur hingga mereka menetas.

Umumnya semakin sehat ayam petelur dan semakin jarang dia bertelur maka putihan telurnya akan jauh lebih kental dibandingkan ayam yang dipaksa untuk terus bertelur, dan umumnya telur yang sering kali kita makan selama ini tidak sama sekali memiliki embrio ayam di dalamnya karena menggunakan proses pembuahan buatan.

2. Anak ayam

Setelah menetas, maka telur akan berubah menjadi anak ayam yang kecil dan masih diselimuti bulu halus berwarna kuning atau lainnya sesuai warna bulu induknya. Setelah itu, mereka membutuhkan suhu hangat dari induknya dan masih sering berada di eraman induknya, karena bulu pada anak ayam masih belum bisa menahan angin dan cukup tebal untuk mempertahankan suhu.

Perkembangan dari anak ayam sendiri akan terlihat setelah 3 hari dan mulai terlihat perbedaan jenis kelaminnya, namun dibutuhkan ketelitian dan pengalaman serta intuisi yang kuat untuk membedakan jenis kelamin ayam pada usia ini. Umumnya untuk dapat membedakan mana ayam jantan dan betina dilihat dari perubahan bulu pada sayapnya. Bagi jenis ayam yang berjenis kelamin jantan umumnya mengalami pertumbuhan bulu yang lebih lambat dibandingkan ayam betina. Anak ayam jantan biasanya menunjukan bentuk bulu pada sayap yang mirip seperti jarum jarum kasar dan pada bagian ujung bulu sayap akan terlihat lebih menguncup. Sedangkan untuk anak ayam betina bulunya akan terlihat lebih terbuka dan lebar.

3. Ayam dewasa

Setelah mengalami proses panjang dari anak ayam akan mulai perlahan berubah bentuk menjadi ayam dewasa dimana bulu-bulu halusnya akan mulai rontok dan berubah menjadi bulu ayam yang sering kita lihat.

Umumnya seekor ayam betina sudah mulai siap dibuahi oleh ayam jantan pada usia sekitar 7 hingga 8 bulan. Dan ayam kemudian akan kembali bertelur dan memulai proses dari awal lagi.

Umumnya satu ayam jantan dapat membuahi beberapa ayam betina sekaligus, jadi kecil kemungkinan untuk ayam jantan diternakan lebih dari masa suburnya, dan dijadikan ayam pedaging.

Di dalam peternakan akan selalu ada pembagian dua tipe ayam yang akan diternak, yaitu petelur dan pedaging ketika sudah mulai memasuki tahapan ayam dewasa.

Baca juga:

Jenis-jenis Ayam

Jenis-jenis Ayam

Banyak sekali jenis ayam di dunia dengan karakteristiknya masing-masing, namun kami akan sedikit berbagi jenis-jenis ayam apa saja yang ada di Indonesia dan umum untuk dipelihara, berikut adalah beberapa jenis ayam tersebut.

1. Ayam Pelung

Jenis ayam yang satu ini sangat sekali sering kita temui di Indonesia. Ayam ini awalnya ditemukan pertama kali di daerah Cianjur, Jawa Barat. Ayam jenis ini terlihat tinggi dan kekar serta memiliki warna bulu yang umumnya berwarna coklat terang.

Yang menjadi daya tarik utama dari ayam ini adalah suara kokokannya yang unik dan berirama dimana sering kali kamu akan terbangun ketika ayam ini mulai bernyanyi di pagi hari. Selain itu juga banyak sekali kontes yang bersaing untuk mencari dimana kokokan ayam terbaik.

2. Ayam Ayunai

Ayam yang satu ini cukup unik dimana bagian bulunya hanya ada di bagian tembolok kebawah saja, dan bagian leher hingga kepalanya nyaris gundul.

Jenis ayam ini berasal dari Jayapura, Papua. Dan ayam ini juga sangat sering digunakan sebagai ayam petelur karena sekali bertelur ayam jenis ini dapat menghasilkan hingga 14 butir telur.

3. Ayam Tukung

Ayam tukung merupakan salah satu jenis yang cukup langka di Indonesia. Ayam ini mempunyai bentuk yang unik dimana dia tidak memiliki bulu di ekornya dan membuat ayam ini menjadi unik dan cukup mahal sehingga hanya orang-orang yang cukup mempunyai uanglah yang bisa memelihara ayam ini.

4. Ayam Cemani

Ayam yang sangat unik dan langkah lainnya yang bahkan ayam ini bisa dibandrol hingga puluhan bahkan ratusan juta. Ayam cemani ini memiliki kulit, bulu, mata dan semuanya berwarna hitam pekat, kecuali darah dan telurnya.

Itulah yang membuat ayam ini menjadi sangat mahal karena sangat susah dibudidayakan dan sangat jarang yang memilikinya. Dan konon katanya ayam ini sering kali dijadikan bahan persembahan untuk ritual karena warna tersebut, namun disisi lain daging ayam ini sangatlah enak.

5. Ayam Bali

Ayam bali ini adalah ayam yang sering kita temui jika kita di Bali. Dan juga ayam jenis ini sering kali dijadikan ajang di sabung ayam, atau adu ayam dikarenakan bentuk fisiknya yang sangat atletis.

Akan tetapi ketika ada hukum untuk melarang judi dan ajang adu ayam ini, sekarang ayam bali sering dijadikan ayam hias.

6. Ayam Ciparage

Ayam ciparage ini konon katanya adalah ayam yang dahulunya hanya dimiliki oleh bangsawan yang bernama Duke Raden Adipati Singaperbangsa, yang merupakan pangeran dari kekaisaran sunda, dan namanya pun digunakan sebagai tempat di kota Karawang.

7. Ayam Balenggek

Satu lagi ayam penyanyi lainnya selain ayam pelung. Ayam Balenggek ini adalah ayam yang berasal Sumatra Barat, tepatnya Kecamatan Payung Sekaki.

Ayam jenis ini bahkan memiliki kokokan yang bervariasi hingga 24 tingkatan itulah yang membuat ayam ini disebut ayam penyanyi.

8. Ayam Banten

Ayam tertinggi ini adalah ayam yang berasal dari banten. Ayam ini juga seringkali disamakan dengan ayam Bangkok.

Ayam jenis ini juga dikenal pantang sekali menyerah meskipun lawannya jauh lebih besar, dan sering kali yam ini disebut sebagai ayam petarung.

Cara Berkembangbiak Ayam

Ayam adalah hewan yang paling mudah untuk diternak oleh manusia sebagai sumber makanan, tidak heran jika kita dapat menjumpai hewan ini dimanapun.

Ayam sendiri adalah hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur dan dierami atau biasa disebut ovipar, namun jika kita menggunakan proses alami dari ayam berkembang biak makan akan cukup menyita waktu, terutama bagi peternak ayam. Oleh karena itu banyak sekali ayam yang berkembang biak dengan cara rekayasa genetik dimana tidak akan memakan banyak waktu dan ayam pun akan terus bereproduksi hingga akhirnya, ya memang terdengar sedikit kejam, tapi jika tidak dengan cara ini maka kamu tidak bisa makan ayam setiap hari seperti sekarang.

Itulah artikel seputar daur hidup ayam dan penjelasannya, semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Referensi: Ayam – Wikipedia

Tinggalkan komentar