Jawaban Mencermati Teks Diskusi Pro dan Kontra Puisi Esai

Jawaban Mencermati Teks Diskusi Pro dan Kontra Puisi Esai – Dalam artikel kali ini akan dibahas tentang jawaban mencermati teks diskusi Pro dan Kontra Puisi Esai. Pembahasan ini terdapat pada buku Bahasa Indonesia kelas X yaitu buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X.

Sebelum masuk dalam pembahasan soal, baca dengan seksama teks diskusi di bawah yang berjudul Pro dan Kontra Puisi Esai. Setelah itu jawab pertanyaan-pertanyaan terkait teks tersebut. Sobat dapat mengerjakannya sendiri atau berdiskusi dengan teman.

Berikut ini pembahasan soal selengkapnya. Simak yuk !

Jawaban Mencermati Teks Diskusi Pro dan Kontra Puisi Esai, Bahasa Indonesia SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka Halaman 175

Memahami Teks Diskusi dan Menilai Efektivitas Diksi, Rima, dan Tipografi dalam Teks Puisi

Memahami teks diskusi dan menilai efektivitas pemilihan kata/diksi, pengaturan rima, dan tampilan tipografi dalam mendukung makna dan amanat puisi

Baca Juga : Jawaban Menelaah Kata Konotatif pada Puisi Ibu

Kegiatan 1

Puisi memiliki berbagai macam jenis. Berdasarkan kurun waktunya, dikenal puisi lama (mantra, karmina, gurindam, pantun, puisi, gurindam, syair, talibun, dll) dan puisi baru yang bentuknya tidak lagi terikat seperti puisi lama (balada, elegi, epigram, himne, ode, satire, dll). Berdasarkan isi puisinya dikenal pula jenis puisi naratif, puisi deskriptif, puisi lirik, dan lain sebagainya. Bahkan, belum lama ini, muncul jenis puisi esai yang mengundang kontroversi di kalangan penyair dan pengamat sastra. Beberapa ada yang mendukung/pro adanya puisi esai, tetapi tidak sedikit pula yang menentang/kontra. Untuk lebih memahami informasi puisi esai dan pro kontra tentangnya, kalian dapat mencermati teks diskusi di bawah ini.

Pro dan Kontra Puisi Esai

Selama ini, kita mengenal beberapa jenis puisi seperti puisi deskriptif, puisi lirik, puisi naratif, dan lain sebagainya. Namun, bagaimana jika kemudian muncul puisi esai sebagai jenis puisi baru. Hal inilah yang menjadi polemik atau kontroversi di kalangan penyair dan pemerhati sastra pada beberapa tahun lalu. Perdebatan pun terjadi cukup ramai di media masa cetak maupun elektronik hingga menimbulkan berbagai pro dan kontra. Kalangan penyair dan sastrawan pun beberapa ada yang bersikap mendukung/pro tetapi tidak sedikit pula yang menentang/kontra.

Pihak yang mendukung beranggapan bahwa perpuisian Indonesia saat ini mirip dengan kondisi Amerika Serikat sekitar tahun 2006. Pada saat itu, puisi makin sulit dipahami dan seakan berada di wilayah yang lain. Penulisannya mengalami kebuntuan dan tidak mengalami perubahan berarti selama puluhan tahun. Munculnya puisi esai dianggap sebagai upaya menjadikan puisi dekat dan dapat mudah dipahami masyarakat umum. Hal ini terutama ditunjukan dengan kehadiran catatan kaki yang merupakan upaya menjelaskan dan mengaitkan isi puisi dengan konteks sosial di luar puisi.

Beberapa pihak yang mendukung bahkan tergerak untuk memunculkan angkatan baru puisi esai selain angkatan yang sudah ada sebelumnya. Hal ini ditunjukan dengan penerbitan 34 buku puisi esai di 34 provinsi di seluruh Indonesia yang melibatkan 170 orang dari kalangan penyair, aktivis, penulis, jurnalis, hingga peneliti. Dalam penyebarannya, puisi esai saat ini bahkan sudah mencapai beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Brunei, dan Thailand.

Baca Juga : Kunci Jawaban Bab 3  Buku Siswa Kelas 2 Pendidikan Agama Islam Kurikulum Merdeka Halaman 74

Adapun, pihak yang menentang berargumen bahwa puisi pada dasarnya identik dengan tulisan fiksi dan bersifat imajinatif. Hal ini berbeda dengan esai yang merupakan teks yang bersifat faktual dan realistis sehingga keduanya tidak bisa gabungkan. Selain itu, terkait klaim beberapa pihak sebagai pencipta pertama jenis puisi esai yang beredar dianggap menyesatkan. Hal ini karena puisi semacam itu bukanlah hal yang baru sebab sebenarnya telah ada sejak masa Alexander Pope, penyair Inggris abad ke 18. Beberapa penyair Indonesia juga pernah menulis puisi dengan tema sosial berbentuk transparan dan memiliki catatan kaki sejenis puisi esai. Beberapa pihak juga menyoroti masifnya gerakan puisi esai karena adanya pihak tertentu yang menjadi sponsor dan mendanai dengan maksud dan tujuan tertentu seperti popularitas dan elektabilitas.

Apapun itu, pro kontra kemunculan puisi esai saat ini memang tak terhindarkan. Perdebatan pun tetap berlanjut hingga kini. Sekali pun demikian, diakui atau tidak, aksistensi puisi esai akhirnya menjadi fenomena tersendiri dalam dunia sastra. Dalam sudut pandang positif, hal ini menunjukan kreativitas sastrawan Indonesia dan dapat mengaktifkan kembali diskusi intelektual sesama penyair, sastrawan, maupun masyarakat luas tentang perpuisian Indonesia. Mungkin suatu nanti ada penjelasan dan tempat tersendiri puisi esai. Bahkan hal ini mungkin menjadi pembuka kemunculan jenis puisipuisi baru lainnya yang menambah dinamika perpuisian dan sastra Indonesia. Semoga.

Setelah membaca dengan saksama teks di atas, bentuklah kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa. Kemudian, lakukan diskusi untuk menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini!

1. Teks di atas termasuk dalam jenis teks apa? Jelaskan alasannya!

2. Apa yang menjadi pokok persoalan yang dibahas dalam teks tersebut? Jelaskan!

3. Mengapa hal tersebut menjadi polemik atau kontroversi di lingkungan masyarakat? Jelaskan!

4. Jelaskan alasan-alasan mengapa beberapa pihak bersikap mendukung/ pro dalam teks tersebut!

5. Jelaskan alasan-alasan mengapa beberapa pihak bersikap menentang/ kontra dalam teks tersebut!

6. Tulislah ide pokok masing-masing paragraf dalam teks tersebut!

7. Susunlah ringkasan berdasarkan isi teks di atas dengan kata-kata sendiri!

8. Tuliskan komentar atau pendapat kalian terhadap permasalahan yang dibahas dalam teks tersebut!

9. Tulislah lima kata baru yang kalian temukan dalam teks dan jelaskan makna kata-kata tersebut berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)!

10. Analisislah teks tersebut di atas dalam format berikut!

Baca Juga : Jawaban Menelaah Citraan pada Puisi Ibu

Jawaban :

1. Teks di atas termasuk dalam jenis teks diskusi karena berisi tentang pembahasan suatu persoalan yang menjadi perdebatan atau mengundang pro dan kontra di masyarakat dan diakhiri oleh penutup atau simpulan.

2. Yang menjadi pokok persoalan yang dibahas dalam teks adalah munculnya jenis puisi baru yaitu puisi esai yang dianggap memiliiki konsep yang menyalahi dalam ranah puisi Indonesia.

3. Hal tersebut menjadi polemik atau kontroversi di lingkungan masyarakat karena penyebutan puisi esai dianggap tidak lazim dan tidak dikenal sebelumnya.

4. Beberapa pihak bersikap mendukung/ pro karena beranggapan bahwa perpuisian Indonesia saat ini mirip dengan kondisi Amerika Serikat sekitar tahun 2006. Pada saat itu, puisi makin sulit dipahami dan seakan berada di wilayah yang lain.

5. Beberapa pihak bersikap menentang/ kontra karena berargumen bahwa puisi pada dasarnya identik dengan tulisan fiksi dan bersifat imajinatif.

6.

Paragraf Ide Pokok
Paragraf 1 Kemunculan puisi esai sebagai jenis puisi baru.
Paragraf 2 Pendukung beranggapan bahwa perpuisian Indonesia saat ini mirip dengan kondisi Amerika Serikat sekitar tahun 2006.
Paragraf 3 Pendukung bahkan tergerak untuk memunculkan Angkatan baru puisi esai selain Angkatan yang sudah ada sebelumnya.
Paragraf 4 Penentang berargumen pada dasarnya puisi merupakan tulisan fiksi dan bersifat imajinatif berbeda dengan esai bersifat factual dan realistis.
Paragraf 5 Pro dan kontra kemunculan puisi esai saat ini memang tidak terhindarkan.

7. Beberapa tahun lalu muncul puisi esai sebagai puisi jenis baru yang menimbulkan pro dan kontra. Para pendukung yang pro beranggapan bahwa kondisi perpuisian di Indonesia saat ini mirip dengan kondisi Amerika Serikat pada tahun 2006. Mereka bahkan tergerak untuk memunculkan Angkatan baru puisi esai selain Angkatan yang sudah ada sebelumnya. Adapun para penentang berargumen bahwa pada dasarnya puisi tulisan fiksi dan bersifat imajinatif berbeda dengan esai yang bersifat faktual dan realistis. Pro dan kontra kemunculan puisi esai saat ini memang tidak terhindarkan.

8. Sebaiknya perdebatan dan kontroversi ini dikembalikan kepada akademisi yang memiliki landasan teori, referensi, atau argumentasi ilmiah.

9.

No Kata baru Makna berdasarkan KBBI
1 Kontroversi Perdebatan, pertentangan, persengketaan
2 Polemik Perdebatan mengenai suatu masalah yang dikemukakan secara terbuka dalam media massa.
3 Jurnalis Orang yang pekerjaannya mengumpulkan dan menulis berita di media massa cetak atau elektronik, wartawan.
4 Eksistensi Hal berada, keberadaan.
5 Dinamika Gerak (dari dalam), tenaga yang menggerakan, semangat.

10.

No Struktur teks Letak paragraf Alasan
1 Isu Paragraf 1 Berisi tentang masalah yang didiskusikan yaitu mengenai munculnya puisi esai.
2 Argumen pro Paragraf 2 & 3 Berisi tentang pendapat yang mendukung munculnya puisi esai.
3 Argumen kontra Paragraf 4 Berisi tentang pendapat yang menentang munculnya puisi esai.
4 Simpulan atau penutup Paragraf 5 Berisi tentang kesimpulan atau saran dari isu munculnya puisi esai.

Baca Juga : Jawaban Menelaah Penggunaan Majas dalam Puisi Ibu

Kesimpulan

Demikianlah pembahasan mengenai jawaban mencermati teks diskusi Pro dan Kontra Puisi Esai. Materi ini ada pada buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Penyajian jawaban ini semoga dapat bermanfaat dalam membantu sobat dalam memahami materi tersebut.

Disclaimer : Pembahasan mengenai jawaban di atas merupakan panduan yang dapat digunakan dalam belajar, bukan jawaban yang mutlak akan tetapi bersifat terbuka dan masih dapat dikembangkan.

Tinggalkan komentar