Jawaban Menganalisa Kaidah Kebahasaan Novel Sejarah

Jawaban Menganalisa Kaidah Kebahasaan Novel Sejarah – Novel sejarah merupakan salah satu genre sastra yang memiliki daya tarik tersendiri bagi pembaca. Dalam novel sejarah, penulis seringkali menggabungkan fakta sejarah dengan elemen fiksi untuk menciptakan sebuah karya yang menggugah imajinasi dan memperkaya pengetahuan kita tentang masa lampau. Salah satu aspek penting dalam penulisan novel sejarah adalah penggunaan kaidah kebahasaan yang tepat.

Pada artikel ini akan disajikan informasi tentang menganalisa kaidah kebahasaan novel sejarah. Materi ini terdapat pada buku Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK KELAS XII Kurikulum Merdeka. Berikut adalah pembahasan soal selengkapnya, simak yuk !

Jawaban Menganalisa Kaidah Kebahasaan Novel Sejarah Halaman 62

Tugas

Petunjuk: Bacalah kembali kutipan novel sejarah Kemelut di Majapahit (jilid 01).bKemudian, analisislah kaidah kebahasaan novel sejarah tersebut dengan mengisi tabel berikut ini.

Tabel Analisis Unsur Kebahasaan dalam Novel Sejarah

Baca Juga : Jawaban Membandingkan Novel Sejarah dengan Teks Sejarah

Jawaban Menganalisa Kaidah Kebahasaan Novel Sejarah

Baca Juga : Jawaban Mengidentifikasi Struktur Novel Sejarah Mangir

Jawaban :

No Kaidah bahasa Kutipan teks
1 Kalimat bermakna lampau Akan tetapi, guncangan pertama yang memengaruhi hubungan ini adalah ketika Sang Prabu telah menikah dengan empat putri mendiang Raja Kertanegara, telah menikah lagi dengan seorang putri dari Melayu.
2 Penggunaan konjungsi yang menyatakan urutan waktu Setelah Raden Wijaya berhasil menjadi Raja Majapahit pertama bergelar Kertarajasa Jayawardhana, beliau tidak melupakan jasa-jasa para senopati (perwira) yang setia dan banyak membantunya semenjak dahulu itu membagibagikan pangkat kepada mereka.
3 Penggunaan kata kerja material Akan tetapi, guncangan pertama yang memengaruhi hubungan ini adalah ketika Sang Prabu telah menikah dengan empat putri mendiang Raja Kertanegara, telah menikah lagi dengan seorang putri dari Melayu.
4 Penggunaan kalimat tidak langsung Segera ternyata bahwa Dara Petak menjadi saingan yang paling kuat dari Dyah Gayatri, karena Dara Petak memang cantik jelita dan pandai membawa diri.
5 Penggunaan kata kerja mental Sang Prabu sangat mencintai istri termuda ini yang setelah diperisteri oleh Sang Baginda, lalu diberi nama Sri Indraswari.
6 Penggunaan dialog ”Kakangmas adipati … harap Paduka tenang …,” Dewi Mertorogo menghibur suaminya. ”Ingatlah, Kakangmas Adipati … sungguh merupakan hal yang kurang baik mengembalikan berkah ibu pertiwi secara itu…”
7 Penggunaan kata sifat Dyah Gayatri yang bungsu ini memang cantik jelita seperti seorang dewi kahyangan, terkenal di seluruh negeri dan kecantikannya dipuja-puja oleh para sastrawan di masa itu.

Baca Juga : Jawaban Soal tentang Kutipan Novel Sejarah Gajah Mada Bergelut dalam Takhta dan Angkara

Kesimpulan

Itulah pembahasan soal yang dapat disajikan tentang jawaban menganalisa kaidah kebahasaan novel sejarah yang terdapat pada buku Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK KELAS XII Kurikulum Merdeka. Semoga dengan penyajian jawaban ini dapat bermanfaat dan membantu kalian dalam belajar. Selamat belajar !

Disclaimer : Pembahasan mengenai jawaban di atas merupakan panduan yang dapat digunakan dalam belajar, bukan jawaban yang mutlak akan tetapi bersifat terbuka dan masih dapat dikembangkan.

Tinggalkan komentar