Jawaban Mengenali Teks Prosedur Dalam Fiksi

Jawaban Mengenali Teks Prosedur Dalam Fiksi – Teks prosedur biasanya dianggap sebagai teks yang hanya digunakan dalam jenis teks non-fiksi, seperti panduan penggunaan produk atau resep masakan. Namun, kenyataannya, teks prosedur juga seringkali digunakan dalam teks fiksi sebagai bagian dari alur cerita.

Pada pembahasan kali ini kalian akan belajar mengenali teks prosedur dalam fiksi. Nah, sebagai latihan bacalah kutipan cerita yang berjudul kultur jaringan. Setelah itu kerjakanlah beberapa pertanyaan yang menyertainya.

Materi ini terdapat pada buku Bahasa Indonesia SMP Kelas VII Kurikulum Merdeka. Berikut adalah pembahasan soal selengkapnya, simak yuk !

Jawaban Mengenali Teks Prosedur Dalam Fiksi Halaman 93

Kegiatan 12 : Mengenali Teks Prosedur Dalam Fiksi

Membaca

Sekarang bacalah kutipan cerita berikut.

Kultur jaringan

“Nah, kita sudah bisa menyiapkan proses pembibitan. Tolong ambilkan karung bibitnya.” Paman Unus menoleh kepada dua karyawan kontraktornya.

Baca Juga : Jawaban Mengenali Adverbia dalam Teks Prosedur

Karyawan yang disuruh bergegas ke mobil pick up, menurunkan karung goni berisi buah kopi.

“Tadi pagi Paman sudah memetik semua buah dari pohon kopi itu, Amel,” Paman menjelaskan. “Kita membutuhkan semua buahnya untuk memperoleh dua ribu bibit yang baik.”

Buah kopi dari induk yang baik itu ditumpahkan di atas terpal. Paman Unus menyuruh aku, Maya, Norris, dan Tambusai menginjak-injak agar kulit buah kopi terkelupas, tetapi kulit tanduk tidak sampai lepas.

“Sekarang tolong bantu ambil air dengan ember.” Paman menunjuk ember-ember di sekitar kami.

Juha dan Pendi segera mengambil air dari kolam, mengisi dua ember penuh-penuh. Dua ember itu diletakkan di tengah-tengah. Paman Unus lantas menyuruh kami menumpahkan buah kopi yang sudah diinjak-injak ke dalam ember berisi air.

“Kalian perhatikan baik-baik, inilah cara menyortir bibit paling klasik, paling tua. Sebagian besar biji kopi akan tenggelam, sebagian lagi terapung. Biji-biji kopi yang terapung harus dibuang. Juga biji kopi yang ukurannya terlalu besar, terlalu kecil, tidak seragam, dibuang. Itu bukan bibit yang baik.”

Kami mengangguk mendengarkan penjelasan Paman Unus.

Baca Juga : Jawaban Mengidentifikasi Struktur Teks Prosedur

Sepanjang sisa sore, kami sibuk menyiapkan biji kopi untuk penyemaian. Setelah menyortir bibit, Paman Unus menumpahkan abu gosok ke atas biji kopi untuk menghilangkan lendir buah, memasukkannya kembali ke dalam ember berisi air, merendamnya selama lima menit di cairan fungisida yang telah disiapkan.

Terakhir, bagian yang paling seru adalah ketika kami mulai menanam biji-biji kopi itu di atas bedeng-bedeng tanah gembur bercampur pupuk kandang. Paman Unus menjelaskan caranya, bagaimana posisi biji tersebut ditanam. Kami mulai meraup biji kopi masing-masing. Maya terlihat antusias, tidak peduli kalau wajahnya cemong oleh pupuk kandang. Aku tertawa menunjuk pipinya. Maya hendak menghapusnya dengan tangan yang belepotan, justru menambah cemong.

Kalian telah mengenal beragam teks prosedur. Kalian dapat membandingkan kutipan teks prosedur dalam novel Amelia ini dengan teks prosedur yang kalian baca sebelumnya pada bab ini. Saat membandingkan, kalian dapat mengingat-ingat ciri kalimat, struktur teks prosedur, dan unsur kebahasaan dalam teks prosedur yang telah kalian pelajari pada bab ini.

1. Dapatkah kalian menemukan kalimat perintah, ajakan, atau imbauan pada kutipan cerita tersebut? Tuliskan kalimat-kalimat tersebut pada buku tulis.

2. Adakah yang unik dan berbeda pada kalimat-kalimat yang telah kalian catat tersebut?

3. Apa saja keterangan yang terdapat dalam kutipan cerita tersebut?

4. Menurut kalian, apakah kutipan cerita di atas memuat tahapan prosedur yang jelas untuk membuat kultur jaringan?

5. Setelah membaca kutipan cerita di atas, menurut kalian, apakah mudah atau sulit untuk membuat sebuah kultur jaringan? Tuliskan alasan kalian!

Baca Juga : Jawaban Mengenali Ragam Kalimat dalam Teks Prosedur

Jawaban :

1. Kalimat perintah, ajakan, atau imbauan pada kutipan cerita :

” Tolong ambilkan karung bibitnya.”

“Sekarang tolong bantu ambil air dengan ember.”

“Kalian perhatikan baik-baik, inilah cara menyortir bibit paling klasik, paling tua.”

2. Ya ada, yang membuat unik adalah kalimat perintah dikatakan langsung oleh seorang tokoh kepada tokoh lainnya.

3. Keterangan yang terdapat dalam kutipan cerita tersebut :

“Kita membutuhkan semua buahnya untuk memperoleh dua ribu bibit (yang baik).”

Juha dan Pendi segera mengambil air dari kolam, mengisi dua ember (penuh-penuh).

4. Menurut saya kutipan cerita di atas belum cukup jelas dalam memuat tahapan prosedur untuk membuat kultur jaringan.

5. Menurut saya kutipan cerita di atas tidak menjelaskan tahapan atau cara dalam membuat kultur jaringan secara jelas dan terperinci.

Kesimpulan

Itulah pembahasan soal yang dapat disajikan tentang jawaban mengenali teks prosedur dalam fiksi yang terdapat pada buku Bahasa Indonesia SMP Kelas VII Kurikulum Merdeka. Semoga dengan penyajian jawaban ini dapat bermanfaat dan membantu kalian dalam belajar. Selamat belajar !

Baca Juga : Jawaban Mengenali Kalimat Inversi dalam Teks Prosedur

Disclaimer : Pembahasan mengenai jawaban di atas merupakan panduan yang dapat digunakan dalam belajar, bukan jawaban yang mutlak akan tetapi bersifat terbuka dan masih dapat dikembangkan.

Tinggalkan komentar