Jawaban Soal tentang Memahami Cerita Ditukar dengan apa ?

Jawaban Soal tentang Memahami Cerita Ditukar dengan apa ? – Dalam pembahasan kali ini akan disajikan informasi tentang jawaban soal tentang memahami cerita ditukar dengan apa ?. Pembahasan soal ini terdapat pada bab V pada buku Bahasa Indonesia untuk SD kelas IV Kurikulum Merdeka.

Sobat baca dengan seksama cerita “Ditukar dengan Apa?”. Kemudian jawablah soal-soal yang menyertainya untuk mengukur pemahaman kalian setelah membaca cerita tersebut.

Berikut ini penjelasan selengkapnya. Simak yuk !

Jawaban Soal tentang Memahami Cerita Ditukar dengan apa ? Halaman 109

Membaca

Membaca Cerita dan Memahami Bacaan

Bacalah cerita “Ditukar dengan Apa?” secara bergantian dengan teman di sebelah kalian! Setelah itu, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawahnya.

Ditukar dengan apa ?

Seperti biasa, hewan-hewan di Hutan Kelayau saling barter atau bertukar barang di pasar. Mereka menukarkan hasil kebun atau barang yang mereka punya dengan barang yang mereka inginkan. Ka Kancil membawa jagung dari kebunnya. Ia ingin menukar jagung

itu dengan kangkung sebab ia ingin makan kangkung siang ini. Sementara itu, Dak Bebek baru saja memanen kangkungnya. Jumlahnya terlalu banyak untuk dimakan sendiri. Dak Bebek membawa kangkung ke pasar dan berharap bisa menukarkan dengan padi atau jagung. Ka Kancil senang bertemu Dak Bebek. Mereka berdua sama-sama senang karena mendapatkan barang yang mereka inginkan.

Baca Juga : Jawaban Ilustrasi Pembuka tentang Bertukar atau Membayar

Namun, tidak semua hewan dapat bertukar semudah itu. Ela Pelatuk menginginkan bunga untuk menghias rumahnya. Dia sudah membuat sendok kayu sebagai penukar. Namun, Ke Kelinci yang memiliki kebun bunga tidak membutuhkan sendok kayu. Ia sudah punya beberapa sendok hasil bertukar dengan hewan lain.

Hen Ayam tertarik ingin memiliki vas, tetapi Ela tidak memerlukan ubi yang ditawarkan Hen. Ti Tikus perlu ubi, tetapi Hen tidak mau jamur dari Ti Tikus. Ti lalu menawarkan jamurnya ke hewan lain.

Begitulah, hewan-hewan itu sering menemukan masalah saat menukar barang mereka. Sering perlu waktu lama untuk mendapatkan barang yang mereka inginkan, atau malah mereka tidak mendapatkannya sama sekali. Lagi pula, sayur atau buah yang terus berpindah-pindah, lama-lama tidak enak lagi.

Ah, memusingkan sekali pertukaran ini. Mungkin akan lebih mudah kalau ada satu barang yang dapat mewakili semua barang lainnya. Salah satu hewan mengusulkan batu-batu bulat yang cantik. Hewan-hewan setuju karena mereka tidak perlu lagi bertukar barang. Batu-batu bulat akan menjadi alat pembayaran. Mereka menyebutnya uang.

Akan tetapi, batu-batu itu tidak sama besar, tidak sama cantik, dan tidak sama warnanya. Ti Tikus juga berkeberatan menggunakan batu. Batu-batu itu terlalu berat baginya.

Baca Juga : Jawaban Soal tentang Puisi Gadis Peminta-Minta

Ela Pelatuk kemudian mengusulkan untuk menggunakan alat pembayaran dari kayu. Ela bisa membuatnya berukuran sama. Kepala Desa Beru senang sekali dengan usulan Ela. Ela ditunjuk sebagai penanggung jawab pembuatan uang. Ela membuat uang kayu itu berbentuk bundar supaya lebih nyaman untuk dipegang. Sa Angsa menawarkan diri untuk menggambarinya. Kayu bundar bergambar wortel digunakan sebagai pembayar wortel, uang kayu bergambar tomat sebagai pembayar tomat.

Apakah masalah hewan-hewan itu sudah teratasi? Belum semua. Sistem baru ini masih merepotkan. Ti Tikus menginginkan kacang, tetapi dia hanya punya uang bergambar pisang. Ia harus berusaha menukarkan uang  pisangnyadengan uang-kacang. Lalu, Ka Kancil punya satu uang bergambar wortel yang bisa buat membayar empat wortel, tetapi dia hanya memerlukan dua wortel. Andai saja uang kayu ini boleh dibagi dua ….

Ya, itu jawabnya! Ela akan membuat uang kayu dengan ukuran berbeda. Sa Angsa juga muncul dengan ide cemerlang. Ia tidak lagi akan membuat gambar tomat, wortel, atau lainnya. Lebih baik ia menuliskan angka pada uang tersebut: 1, 2, 4, atau 5. Setelah mereka berdiskusi, diputuskan bahwa Ela Pelatuk akan membuat uang kayu dengan 3 ukuran berbeda: kecil, sedang, dan besar. Lalu, Sa Angsa akan menuliskan angka 1, 2, dan 5. Semua senang. Tidak apa kalau Ke Kelinci punya uang besar berangka 5 untuk membayar dua wortel Ka Kancil. Ka Kancil akan memberinya dua wortel serta satu uang kecil berangka 1 dan satu uang sedang berangka 2.

Walaupun uang kayu tidak seawet uang batu, Ela berhasil mengatasinya dengan hanya memakai kayu dari pohon tertentu yang lebih kuat. Beru juga menetapkan bahwa Kepala Desa akan mengatur penggantian uang kayu yang rusak.

Apakah kalian menyukai cerita “Ditukar dengan Apa?” tersebut? Bagian mana yang paling kalian sukai? Dapatkah kalian mengingat dan memahami jalan ceritanya? Apa saja peristiwa yang dialami para tokohnya?

Baca Juga : Jawaban Menganalisis Kesesuaian Diksi, Majas, Pengaturan Rima, dan Tipografi dalam Puisi

Untuk memeriksanya, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini! Kalian boleh mengerjakannya berdua dengan teman.

1. Pada awalnya, bagaimana cara yang digunakan hewan-hewan di Hutan Kelayau untuk mendapatkan barang yang mereka inginkan?

2. Mengapa pembayaran dengan batu tidak jadi mereka lakukan?

3. Mengapa Sa Angsa tidak membuat uang kayu yang bertuliskan angka 3 atau 4?

4. Pernahkah kalian melakukan barter atau melihat orang melakukan barter? Jika ya, barang apa yang saling dipertukarkan?

5. Apakah menggunakan uang kayu telah menyelesaikan persoalan di Hutan Kelayau?

Jawaban :

1. Cara yang digunakan hewan-hewan di Hutan Kelayau adalah saling barter atau bertukar barang di pasar. Mereka menukarkan hasil kebun atau barang yang dimiliki dengan barang yang diinginkan.

2. Pembayaran dengan batu tidak jadi karena batu-batu itu tidak sama besar, tidak sama cantik, dan tidak sama warnanya. Sehingga beberapa hewan keberatan menggunakan batu.

3. Sa Angsa tidak membuat uang kayu yang bertuliskan angka 3 atau 4 karena uang angka 3 dan 4 bisa didapatkan dari menambahkan atau mengurangi uang yang berangka 1,2, san 4.

4. Ya pernah, mereka menukarkan ikan dengan sayur.

5. Dengan menggunakan uang kayu belum semua persoalan teratasi karena uang kayu tidak seawet uang batu, akan tetapi Ela berhasil mengatasinya dengan hanya memakai kayu dari pohon tertentu yang lebih kuat.

Baca Juga : Jawaban Mencermati Puisi “Tapi”

Kesimpulan

Demikianlah pembahasan tentang jawaban soal tentang memahami cerita ditukar dengan apa ? pada materi bab V Bahasa Indonesia kelas 4 SD. Penyajian jawaban ini semoga dapat bermanfaat dalam membantu sobat dalam memahami materi tersebut.

Disclaimer : Pembahasan mengenai jawaban di atas merupakan panduan yang dapat digunakan dalam belajar, bukan jawaban yang mutlak akan tetapi bersifat terbuka dan masih dapat dikembangkan.

Tinggalkan komentar