Daftar Isi:
Jawaban Soal tentang Teks Anak-Anak Merapi – Dalam artikel kali ini akan disajikan informasi tentang memahami kejadian dan perubahan perasaan tokoh cerita. Pembahasan soal ini terdapat pada bab VI pada buku Bahasa Indonesia untuk SD kelas IV Kurikulum Merdeka.
Bacalah dengan seksama teks di bawah yang berjudul Anak-Anak Merapi. Setelah itu jawablah beberapa soal yang menyertainya agar kalian dapat memahami kejadian dan perubahan perasaan tokoh pada cerita tersebut.
Berikut ini pembahasan soal selengkapnya, mari kita simak bersama !
Jawaban Soal tentang Teks Anak-Anak Merapi Halaman 146
Membaca
Bacalah teks berikut dengan cermat!
Kemudian, jawablah pertanyaan-pertanyaan setelahnya.
Baca Juga : Jawaban Soal Diskusi tentang Sabana di Indonesia
Anak-Anak Merapi
Langit masih semburat merah. Hawa dingin masih menggigit tulang. Yono, Panji, dan Ratna berjalan beriringan menuju sekolah. Mereka berangkat lebih pagi untuk tugas piket.
“Semoga Merapinya baik-baik saja,” gumam Panji. Anak-anak ini tinggal di lereng Gunung Merapi. Beberapa tahun lalu, wedus gembel menjadi buah bibir orang se-Indonesia. Wedus gembel membabi buta, menghanguskan apa saja yang dilaluinya. Seluruh penduduk desa harus mengungsi sampai kondisi membaik kembali. Wajar jika Panji memiliki harapan seperti itu.
“Kata bapakku, Gunung Merapi itu penting bagi kehidupan masyarakat di sini. Kalau Merapi akan meletus, kita sebaiknya menyingkir sebentar. Abu dan lava yang dikeluarkan itu baik untuk menyuburkan tanah,” Ratna angkat bicara.
“Iya,” imbuh Yono. “Buktinya, sekarang sawah dan kebun kita makin subur.”
“Tapi kalau meletus lagi, menakutkan sekali. Gara-gara wedus gembel itu, Si Blendhung meninggal.” Mendung menyelimuti wajah Panji ketika dia teringat sapi kesayangannya.
Baca Juga : Kunci Jawaban Bab 1 Buku Siswa Kelas X Pendidikan Agama Islam Kurikulum Merdeka Halaman 24
Ratna dan Yono ikut sedih, tetapi tertawa mendengar Panji mengucapkan kata “meninggal” untuk sapinya. Mereka meminta Panji berlapang dada menerima kenyataan itu.
“Bekas aliran lava Merapi malah menjadi pemikat wisatawan, ya. Pamanku sering mengantar mereka dengan jip,” ujar Yono.
“Aku belum pernah naik jip. Kapan-kapan, ajak aku, ya?” Ratna memohon kepada Yono. Dia sedikit iri. Banyak wisatawan datang ke Merapi untuk bertualang naik jip menyusuri Gunung Merapi.
Namun, dia sendiri belum pernah mencobanya.
“Nanti aku bilang pamanku. Biar kita bertiga diajak berkeliling Merapi naik jip,” janji Yono.
Ratna dan Panji bersorak. Panji sudah melupakan Si Blendhung gara-gara janji Yono.
“Kita terlambat!” Yono mengejutkan kedua temannya. Mendengar itu, mereka berlarian menuju sekolah.
Baca Juga : Kunci Jawaban Bab 1 Buku Siswa Kelas X Pendidikan Agama Islam Kurikulum Merdeka Halaman 14
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini! Tuliskan jawaban di buku tulis kalian.
1. Mengapa Ratna dan Yono tertawa mendengar kata “meninggal”?
2. Apa kata yang lebih tepat pengganti kata “meninggal” dalam kalimat Panji?
3. Di antara tiga tokoh dalam teks “Anak-Anak Merapi”, ada satu tokoh yang mengalami perubahan perasaan. Semula dia bersedih, kemudian gembira. Siapakah dia? Jelaskan penyebabnya.
Jawaban :
1. Ratna dan Yono tertawa karena Panji mengucapkan kata “meninggal” untuk sapinya.
2. Kata yang lebih tepat sebagai pengganti kata “meninggal” untuk sapi panji adalah “mati”.
3. Diantara tiga tokoh di atas, yang mengalami perubahan perasaan yang semula bersedih, kemudian gembira adalah Panji. Panji bersedih teringat sapinya yang mati akibat letusan gunung Merapi. Akan tetapi perasaannya kemudian menjadi gembira karena janji Yono yang akan mengajak Panji naik jip berkeliling bekas aliran lava Merapi.
Kesimpulan
Itulah pembahasan tentang jawaban soal tentang Teks Anak-Anak Merapi yang terdapat pada materi bab VI Bahasa Indonesia kelas 4 SD. Penyajian jawaban ini semoga dapat bermanfaat dalam membantu sobat dalam belajar.
Baca Juga : Kunci Jawaban Bab 1 Buku Siswa Kelas X Pendidikan Agama Islam Kurikulum Merdeka Halaman 9
Disclaimer : Pembahasan mengenai jawaban di atas merupakan panduan yang dapat digunakan dalam belajar, bukan jawaban yang mutlak akan tetapi bersifat terbuka dan masih dapat dikembangkan.