Jawaban Tabel identifikasi teks anekdot Halaman 30

Jawaban Tabel identifikasi teks anekdot Halaman 30 – Pembahasan kali ini akan disajikan informasi mengenai jawaban tabel identifikasi teks anekdot lawakan tunggal yang berjudul Liburan Kuli Bangunan. Materi ini terdapat pada buku Bahasa Indonesia yaitu buku “Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X”.

Baca dan cermati teks anekdot di bawah, kemudian sobat lakukan identifikasi teks tersebut. Hal-hal yang perlu diidentifikasi seperti Tema, Masalah yang dihadapi, Unsur humor , dan Pesan yang ingin disampaikan. Sobat juga perlu berdiskusi dengan teman-teman lainnya. Untuk itu, langsung saja kita simak bersama ulasan berikut ini.

A. Mengidentifikasi Pesan Pada Teks Monolog yang Mengandung Kritik Sosial

Mengevaluasi gagasan dan pesan yang disampaikan dalam teks monolog lawakan tunggal secara kritis dan reflektif.

Kegiatan 1

Kali ini kalian akan menyimak anekdot aural berbentuk lawakan tunggal (stand up comedy). Lawakan tunggal atau komedi tunggal merupakan penyajian lawakan yang dilakukan seorang diri di atas panggung. Komika, orang yang melakukan lawakan tunggal, menyampaikan sebuah topik dengan cara bermonolog. Melalui lawakan tunggal, seorang komika berusaha mengungkapkan ketidaksetujuan terhadap sesuatu, baik berupa kritik sosial yang berdasarkan penelitian maupun kegelisahan diri. Oleh karena itu, lawakan tunggal disebut juga sebagai komedi cerdas yang menyampaikan pesan bagi para pendengarnya.

Sekarang, simaklah dengan saksama lawakan tunggal yang akan dibacakan teman kamu berikut. Lalu, identifikasikanlah hal-hal berikut dari lawakan tunggal yang kalian simak.

Tabel 2.1 Tabel identifikasi teks anekdot

Tema :

Masalah yang dihadapi :

Unsur humor :

Pesan yang ingin disampaikan :

Diskusi lanjutan

1. Apakah pesan dalam teks tersampaikan dengan jelas?

2. Apakah masalah sosial yang diangkat relevan dengan kehidupan masyarakat?

3. Hal apa yang perlu ditambahkan agar teks ini dapat lebih baik dalam menyampaikan pesan sosial?

Liburan Kuli Bangunan

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh. Perkenalkan, saya Didi. Di sini ada kuli bangunan? Wah, berarti saya satu-satunya ya di sini. Ngomong-ngomong soal liburan, buat kebanyakan orang, liburan itu obat stres, tapi buat saya malah bikin stres. Datang liburan orang-orang sibuk nyiapin rencana mau liburan ke mana. Saya malah sibuk nyari alasan.

Anak saya minta liburan, “Pak, ingin ke Dufan.”

“Nak, Jakarta banjir.”

“Ya udah Pak, ke Tangkuban Perahu.”

“Nak, perahunya bocor.”

“Ah bilang aja, Bapak gak punya uang.”

“Cerdas!”

Anak saya itu memang jarang liburan. Saya bawa ke tempat kerja saja, menurut dia itu tamasya. Dari pagi sampai sore, dia anteng nyusun lego, pakai batu bata. Kalau orang lain nyusun lego, anakanak, ya jadi robot, anak saya jadi pos ronda.

Pulang ke rumah ditanya sama istri saya, “Gimana Nak, seru main sama Bapak?”

“Mantap, Mah! Pokoknya udah gede aku mau jadi kuli bangunan.”

“Hey, masa perempuan jadi kuli banguan..”

“Gak apa-apa, Mah, emansipasi!”

Ya, anak saya itu memang jarang liburan, jadi dia itu norak.

Kemarin saja saya bawa ajak mandi bola, dia bawa handuk.

Istri saya langsung ngomong, “Nak, mandi bola gak usah bawa

handuk, Kan udah disediain.”

Tapi bukan cuma anak saya, saya juga jarang liburan. Satu-satunya

liburan saya ya di acara ini. Buat saya kompetisi ini liburan. Gimana enggak coba? Saya dapat pergi ke Jakarta, tidur di hotel, kasurnya empuk, kalau saya tidur langsung terbayang hal indah. Gak kaya di rumah. Saya ketika tidur langsung terbayang cicilan. Tapi, gara-gara itu saya sering diprotes sama anak saya.

Dia bilang gini, “Bapak curang. Tidur di hotel, makan nasi kotak, tiap hari naik lift.”

“Nak, kan Bapak di sana kerja.”

“Apa Pak? Kerja? Preet! Katanya Jakarta banjir.”

“Nak, iya banjir, makanya Bapak ke Jakarta naik tongkang.”

Anak saya itu sering protes karena dia itu ingin banget ke Jakarta,

ingin tahu Dufan. Kalau orang lain, anak yang lain, ingin tahu Dufan

dibawa ke Dufan. Anak saya ingin tahu Dufan dibawa ke warnet.

“Tuh Nak, Dufan, Dufan itu.”

Tapi saya jadi tahu walaupun dari warnet, ternyata banyak wahana di Dufan itu, salah satunya rumah miring. Rumah miring, ini kalau mandor saya tahu, dibongkar ini. Saya aja masang bata miring dimarahin. Ini orang dengan sadar tanpa pengaruh alkohol ngebangun rumah miring. Ini anak proyek mana yang bikin? Bikin malu komunitas.

Saya Didi. Terima kasih.

Jawaban    :

Tema : Kemiskinan
Masalah yang dihadapi: Kemiskinan yang menyebabkan anak-anak tidak bisa menikmati masa kecilnya.
Unsur humor: Sifat polos anak Didi ketika akan mandi bola.
Pesan yang ingin disampaikan: Orang dengan ekonomi lemah sangat sulit untuk dapat liburan karena tidak mempunyai cukup uang,

Diskusi lanjutan

1. Ya, pesan dalam teks disampaikan dengan jelas.

2. Relevan, karena liburan hanya bisa dinikmati oleh orang-orang yang mempunyai banyak uang.

3. Sebaiknya kritik sosial ditampilkan dengan lebih jelas dan padat.

Kesimpulan

Itulah ulasan mengenai jawaban tabel identifikasi teks anekdot lawakan tunggal berjudul Liburan Kuli Bangunan yang terdapat pada buku Bahasa Indonesia Kelas X, halaman 30. Semoga dapat bermanfaat untuk sobat dalam belajar.

Disclaimer : Pembahasan mengenai jawaban di atas merupakan panduan yang dapat digunakan dalam belajar, bukan jawaban yang mutlak akan tetapi bersifat terbuka dan masih dapat dikembangkan.

Baca Juga :

Tinggalkan komentar