Teks Ulasan

Halo, selamat datang di Sudut Pintar. Pada hari ini kita akan mempelajari Bahasa Indonesia mengenai teks ulasan, dari mulai pengertian, struktur, dan contohnya.

Sebagai seseorang yang berpendidikan, tentunya wajib membaca karya-karya ilmiah seperti buku. Saat membaca buku, kamu sebisa mungkin bisa mencerna buku bacaan tersebut dengan seksama agar dapat mendapat arti dari isinya.

Di sisi lain, kamu juga perlu mendiskusikan pemahaman itu dalam bentuk keperluan seperti menulis atau presentasi, laporan penelitian, proposal penelitian, tugas akhir, skripsi, dan artikel ilmiah. Oleh karena itu kita semua perlu mempunyai kemampuan untuk mengulas buku.

Teks ulasan dapat disebut juga teks review. Ulasan biasanya ditulis dalam bentuk artikel. Di sekitar kita, dikarenakan ulasan pada umumnya dibuat pada buku, maka teks ulasan dinamakan resensi buku, timbangan buku, atau ulasan buku.

Sebetulnya, ulasan tidak melulu harus dibuat pada buku, namun bisa juga untuk karya-karya lain seperti karya sastra, artikel (novel, cerpen, puisi dan drama) dan bisa juga berbentuk karya seni (tari, kriya, musik, film, dan pertunjukan).

Pengertian Teks Ulasan

Pengertian Teks Ulasan

Teks ulasan merupakan sebuah teks yang di dalamnya berisi ulasan, review atau penilaian pada suatu karya seperti drama, buku, atau bahkan sebuah film. Teks ulasan juga dapat diartikan sebagai teks resensi.

Saat kamu meresensi suatu karya, kamu sebagai orang yang meresensi atau pengulas kamu harus bersikap perseptif agar hasil resensinya dapat mempersembahkan kontribusi bagi kemajuan karya yang kamu pilih.

Pengertian Teks Ulasan Menurut Para Ahli

Waluyo (2014)

Waluyo beranggapan bahwa ulasan atau yang bisa juga disebut teks resensi merupakan teks yang terdapat pertimbangan atau ulasan di dalam karya itu sendiri.

Dapat diuraikan bahwasanya apa yang dimaksud teks ulasan merupakan tulisan untuk menelaah suatu karya yang telah diterbitkan ke masyarakat luas layaknya puisi, film, novel dan karya lainnya yang di mana butuh ulasan sebagai bahan evaluasi untuk produk agar bisa lebih baik lagi.

Dalman (2014)

Dalman menyatakan, resensi atau ulasan adalah sebuah istilah yang dipakai untuk menilai kelemahan dan kelebihan suatu karya.

Farida & Isnatun (2013)

Mereka menjabarkan bahwa resensi atau teks ulasan merupakan tulisan yang di dalamnya memiliki sebuah evaluasi dan penilaian sebuah karya yang diciptakan atau dikarang oleh orang lain.

Gerot & Wignell (1994)

Mereka menyatakan ulasan juga bisa disebut review. Ulasan pada biasanya ditulis dalam bentuk artikel, sehingga teks ulasan memiliki sebutan lain seperti artikel ulasan. Ulasan adalah teks yang memiliki fungsi untuk menilai, mengkritik dan mengevaluasi terhadap suatu peristiwa atau karya.

Struktur Teks Ulasan

Struktur Teks Ulasan

Struktur teks ulasan adalah susunan yang membentuk suatu teks ulasan sampai menjadi sebuah teks yang utuh. Struktur teks ulasan terdiri dari beberapa struktur di bawah ini.

Orientasi

Orientasi adalah unsur pertama yang menjabarkan tentang gambaran umum suatu karya baik buku, drama, maupun film yang akan diresensi. Bagian ini mencantumkan penjelasan kepada pembaca tentang apa yang akan diulas.

Tafsiran

Tafsiran adalah unsur yang berisi penjabaran secara terperinci menyangkut suatu karya yang diulas, seperti berisi tentang unsur-unsur keunikan, keunggulan, kualitas dan sebagainya.

Evaluasi

Evaluasi adalah unsur ketiga yang berisi sudut pandang sang pengulas tentang hasil karya yang sedang diulas. Evaluasi dilaksanakan setelah pengulas melakukan jabaran secara mendetail pada suatu karya tersebut.

Pada unsur ini pengulas akan menuturkan unsur yang bernilai atau kelebihan dari karya itu sendiri. Ataupun unsur yang kurang memiliki nilai (kekurangan) dari karya tersebut.

Rangkuman

Rangkuman adalah unsur terakhir dari teks ulasan yang berisi kesimpulan dari ulasan pada suatu karya. Unsur ini juga mempunyai komentar penulis, yang di mana hasil karya tersebut memiliki kualitas atau tidak.

Ciri Ciri Teks Ulasan

Ciri Ciri Teks Ulasan

Teks ulasan pun memiliki ciri yang menjadi ciri khasnya agar mudah dibedakan dengan teks lainnya. Berikut ciri teks ulasan yang benar.

  • Opininya sesuai dengan fakta yang diinterpretasikan
  • Mempunyai nama lain yaitu resensi
  • Strukturnya dimulai dari orientasi, tafsiran, evaluasi dan rangkuman
  • Berisi informasi sesuai pandangan sudut pandang atau opini penulis tentang suatu karya

Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan

Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan

Teks ulasan yang baik dan benar memiliki kaidah teks ulasan yang telah disusun sesuai dengan struktur teks, juga termasuk kaidah ejaan. Berikut merupakan beberapa kaidah kebahasaan dalam ulasan teks drama atau film:

Verba

  • Verba pasif merupakan verba yang subjeknya berlakon sebagai penderita, hasil, atau sasaran tindakan. Seperti: “Film horor saat ini banyak ditayangkan televisi Indonesia”.
  • Verba aktif merupakan verba yang subjeknya berlakon sebagai pelaku atau menunjukkan suatu perbuatan atau tindakan. Seperti: “Doni memelihara ikan Arwana”.

Nomina

Nomina atau bisa disebut dengan kata benda merupakan kelas kata yang menjelaskan nama dari tempat, seseorang, atau segala benda juga semua yang dibedakan. Kata benda dibagi menjadi dua jenis yaitu:

  • Kata benda konkret, contohnya: Buku, meja dan bola.
  • Kata benda abstrak, contohnya: Angin dan pikiran.

Nomina juga dibedakan menjadi dua, yakni:

  • Nomina dasar, seperti: Rumah | Jalan.
  • Nomina turunan, seperti: Perumahan | Jalanan.

Nomina turunan memiliki imbuhan: Pe – an | – an.

Istilah

Istilah merupakan gabungan kata yang cermat menyatakan makna proses, konsep, sifat, dan keadaan yang khas pada bidang tertentu. Istilah khusus yakni istilah yang dipakai untuk bidang khusus dan penggunaannya pun hanya dimengerti oleh orang yang telah berkecimpung di bidang tersebut. Seperti:

  • Istilah umum: Ikan, bunga, film.
  • Istilah khusus: Gurame, mawar, komedi.

Antonim dan Sinonim

Antonim merupakan kata yang berarti berlawanan satu sama lain. Seperti: “Besar atau kecil bukanlah jaminan barang itu berkualitas atau tidak”.

Sinonim merupakan kata yang memiliki bentuk yang berlainan, namun mempunyai arti yang serupa atau mirip. Seperti: “Cara orang itu berbicara mirip dengan tokoh dalam sebuah film”.

Konjungsi

Konjungsi merupakan tugas atau kata hubung yang memiliki fungsi menghubungkan dua buah klausa, paragraf, atau kalimat. Konjungsi pada umumnya dipakai pada suatu ulasan drama dan film umumnya berupa:

  • Konjungsi Antar Kalimat. Seperti: Di samping itu, selanjutnya, sebaliknya.
  • Konjungsi Korelatif. Seperti: Bukan … melainkan … | baik … maupun … | tidak hanya … tetapi …
  • Konjungsi Koordinatif. Seperti: Atau, tetapi, dan.
  • Konjungsi Subordinatif. Seperti: Agar, jika, alih-alih, sebagai, meskipun, karena, maka, sebab, sebelum, sementara, sesudah.

Pronomina

Pronomina bisa disebut juga dengan kata ganti yakni jenis kata yang menggantikan frasa nomina atau nomina. Seperti:

  • Kata ganti petunjuk: Itu, ini
  • Kata ganti pemilik: Ku-, -nya, mu-
  • Kata ganti penghubung: Yang
  • Kata ganti tidak tentu: Barang siapa, sesuatu, masing-masing, siapa
  • Kata ganti orang: Bapak, ibu, saudara, tuan, nyonya, dia, ia

Artikel

Artikel merupakan kata tugas yang memagari makna jumlah nomina. Contoh: Sang, si.

Preposisi

Preposisi yakni kata tugas yang memiliki fungsi sebagai unsur pembentuk frasa preposisional. Contoh: Dari, ke, pada, di, daripada, secara, dengan, bagi, tanpa.

Memakai Ungkapan Perbandingan (Perbedaan/Persamaan)

Seperti: Sebagaimana, daripada, berbeda dengan, demikian halnya, serupa dengan, seperti halnya dan lain sebagainya.

Memakai Kata Kerja Material Serta Kata Kerja Relasional

Kata kerja material merupakan kata kerja yang mengungkapkan kegiatan yang berhubungan dengan fisik/proses. Contohnya: Minum, makan, berbicara, membawa, melamun, mendengarkan, menunggu, memukul, melebur dan lain sebagainya. Kata kerja relasional yakni kata kerja yang memiliki fungsi untuk membuat kata-kata kopulatif (predikat nominal) bisa juga membantu memperjelas predikat (kata kerja bantu).

  • Kata kerja relasional sebagai kopulatif, misalnya: Disebut, bernama, menjadi/jadi, adalah, ialah, yaitu, yakni dan lain-lain.
  • Kata kerja relasional sebagai kata bantu, contohnya: Harus/perlu/wajib, pasti, mungkin, jadi, harap, boleh, hendak/ingin/akan/mau, bisa/dapat, ada dan lain sebagainya.

Kalimat Kompleks dan Simpleks

Kalimat kompleks yakni kalimat yang mempunyai dua verba utama atau lebih dari itu. Misalnya: “Sci-Fi merupakan jenis film imajinasi tentang pengetahuan yang dikembangkan untuk meraih dasar pembuatan alur film yang menitik beratkan suatu penelitian juga penemuan biologi”.

Kalimat simpleks merupakan kalimat yang mempunyai sebuah verba utama. Misalnya: “Sinetron Indonesia banyak disukai orang tua”.

Baca juga artikel Bahasa Indonesia lainnya:

Contoh Teks Ulasan Film

Contoh Teks Ulasan Film Dilan 1990

Informasi Umum

  • Judul: Dilan 1990
  • Sutradara: Fajar Bustomi
  • Produser: Ody Mulya Hidayat
  • Penulis: Pidi Baiq
  • Distributor: Falcon Pictures
  • Rilis: Januari 2018
  • Bahasa: Indonesia
  • Durasi: 110 menit

Pemain

  • Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan
  • Vanesha Prescilla
  • Yoriko Angeline
  • Brandon Salim
  • Zulfa Maharani
  • Debo Andryos Aryanto
  • Gusti Rahyan

Dilan 1990 adalah film Indonesia yang diambil dari karangan sebuah buku yang telah ditulis oleh Pidi Baiq. Film ini disutradarai oleh Fajar Bustomi, yang telah sukses meraup penonton lebih dari enam juta.

Film ini ditayangkan serentak di seluruh bioskop Indonesia pada tahun 2018. Sesuai apa yang dikatakan sang penulis, film ini merupakan kisah nyata remaja usia SMA.

Milea adalah anak pindahan dari Jakarta ke Bandung yang kemudian bersekolah di satu tempat yang sama dengan Dilan. Sedangkan Dilan merupakan anak seorang tentara yang aktif di suatu organisasi geng motor.

Pertemuan pertama Milea dengan Dilan yaitu di jalan saat Milea berjalan menuju sekolah. Saat itu, Dilan menegur dengan kata-kata ajaib. Dilan bilang bahwa Milea akan bertemu dengannya siang nanti di kantin.

Pendekatan terus dilakukan Dilan. Namun, pada saat yang bersamaan ada seorang laki-laki yang juga menyukai Milea yaitu Nandan. Mendengar kabar itu Dilan pun mencoba menjauhi Milea. Setahu Dilan. Mereka berdua telah berpacaran padahal nyatanya tidak.

Dilan kembali mendekati Milea. Hari-hari indah pun datang dan mereka lalui bersama. Baik itu di sekolah maupun di rumah. Pada akhirnya, Dilan dan Milea resmi berpacaran. Cara seorang Dilan menyatakan perasaannya cukup unik.

Ia menggunakan materai dan buku, yang di dalamnya tertulis kata-kata bahwasanya mereka berdua resmi berpacaran hingga tanggal pun tercantum dalam buku itu.

Film ini sangat jelas menggambarkan bagaimana kehidupan remaja pada saat itu. Film ini sukses membuat penonton “baper”, terutama para wanita. Dilan ditampilkan sebagai sosok yang diidam-idamkan.

Sayangnya film Dilan 1990 bukan sebuah film yang menyeluruh. Sesuai kata dari Pidi Baiq sang penulis, bahwasanya Dilan 1990 ini merupakan film bagian pertama yang dimana masih ada lagi lanjutannya.

Itulah pengertian, struktur teks ulasan, ciri-ciri, kaidah kebahasan, dan contoh teks ulasan. Semoga dapat bermanfaat, jika ada yang ingin ditanyakan silahkan di kolom komentar.

Referensi: https://id.wikipedia.org/wiki/Resensi

Tinggalkan komentar