Daftar Isi:
Unsur intrinsik cerpen – Membuat karya seni berupa tulisan seperti cerita pendek atau cerpen memerlukan beberapa unsur yang harus dipenuhi. Kegunaan dari unsur-unsur tersebut ialah supaya cerita yang tertulis di dalam teks cerpen dapat dibaca dengan mudah dan alur yang berjalan dapat selaras serta tidak melantur. Untuk mengetahui apa saja unsur yang ada di dalam cerpen beserta penjelasannya, berikut uraiannya:
Unsur Intrinsik Cerpen
Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, karya tulis seperti cerpen sering menjadi bahan materi pelajaran. Salah satu hal yang sering ditanyakan dalam materi cerita pendek ialah jelaskan unsur intrinsik cerpen. Karya sastra cerpen memang bukan bacaan yang begitu panjang namun tetap harus memiliki unsur di dalamnya. Unsur intrinsik cerpen berasal dari dalam bagian cerpen itu sendiri. Unsur unsur tersebut tidak dapat berdiri sendiri, jika salah satu diantara unsur tersebut tidak ada, maka akan sangat sulit untuk mendapatkan hasil cerpen yang sempurna.
Jika mendapat pertanyaan sebutkan unsur unsur intrinsik cerpen, maka berikut ini ialah unsur intrinsik cerita pendek yang wajib diingat:
1. Tema
Unsur terpenting dari cerpen bahkan karya sastra lainnya ialah tema. Mengapa demikian? Karena tema merupakan gagasan utama atau ide yang didasari setiap bagian di dalam cerita. Jika sebuah cerpen tidak memiliki tema, maka cerpen yang akan dihasilkan tidak akan bisa dipahami oleh siapapun. Terlebih, pembaca akan enggan untuk membaca cerpen tersebut. Tema yang sering dipakai di dalam cerpen ialah persahabatan, keluarga, percintaan, masyarakat, sosial, budaya, dan cerita cerita ringan lainnya.
2. Tokoh dan Penokohan
Di dalam sebuah cerita, baik pendek ataupun panjang pasti terdapat tokoh atau peran yang dijadikan sebagai magnet utama cerita tersebut. Seperti halnya cerita Cinderella yang menampilkan tokoh Cinderella dan Pangeran di dalam ceritanya. Selain itu, keberadaan unsur tokoh di dalam cerpen pun dapat dijadikan sebagai cara untuk mengungkapkan isi cerita sang penulis melalui percakapan atau dialog antar tokoh di dalam cerita.
Beberapa tokoh di dalam cerita akan memiliki sesuatu bernama penokohan. Penokohan merupakan sifat atau watak yang diwariskan sang penulis kepada tokoh di dalam cerita. Cara yang biasa dilakukan oleh penulis untuk menyampaikan watak sang tokoh ialah:
- Analitik, menggambarkan watak sang tokoh dengan menulis langsung wataknya, seperti pemarah, pemberani, penentang, dan sifat lainnya.
- Dramatik, berbeda dengan cara sebelumnya, seperti namanya cara dramatik dibuat oleh penulis untuk menggambarkan watak tokoh secara tersirat, seperti tingkah laku yang biasa dilakukan oleh tokoh.
Beberapa sifat atau watak yang terdapat di dalam cerpen yaitu:
- Protagonis, biasanya seorang protagonis adalah tokoh utama dan memiliki watak yag baik.
- Antagonis, akan selalu bertentangan dengan protagonis dan merupakan tokoh yang memiliki watak jahat.
- Tritagonis, diantara protagonis dan antagonis, tritagonis hadir sebagai tokoh penengah yang memiliki watak bijaksana.
- Figuran, biasa disebut sebagai pemeran pembantu merupakan tokoh yang membuat suasana lebih berwarna.
3. Alur (Plot)
Cerita yang menarik ialah cerita yang habis sekali duduk dengan urutan peristiwa yang rapi dan menarik. Untuk mendapatkan cerita yang sempurna, dibutuhkan unsur alur agar cerita tidak meloncat dan keluar dari tema yang sudah dibuat. Alur dalam cerpen bertujuan untuk menyampaikan jalan cerita di dalam cerpen. Tahapan jalan cerita yang harus dilewati dalam cerpen ialah:
- Tahapan perkenalan
- Tahapan muncul masalah
- Tahapan klimaks
- Tahapan anti klimaks
- Tahapan penutup
Setiap tahapan di atas akan sangat membantu cerita berjalan dengan teratur, namun cara untuk menyampaikan alur cerita dapat dilihat dari dua cara, yaitu:
- Alur maju, cerpen yang memiliki alur maju akan terasa lebih familiar. Pasalnya, alur maju memang mengikuti tahapan alur yang seharusnya dilalui oleh cerpen. Mulai dari latar belakang cerita, pengenalan tokoh, masalah yang timbul, serta penyelesaiannya. Jadi, alur yang tertulis di dalam cerpen akan beruntun.
- Alur mundur, ciri khas dari alur mundur ialah seperti jalan cerita flashback atau kilas balik. Penulis cerpen akan menceritakan kejadian yang dimulai ketika konflik terjadi. Setelah itu barulah muncul cerita kilas balik tokoh menuju tahapan awal cerita ketika masalah belum terjadi.
4. Setting (Latar)
Sebuah cerita tentunya memiliki tempat, waktu, serta suasana yang sedang terjadi ketika cerita tersebut berlangsung. Ketiga unsur di atas merupakan bagian dari unsur setting atau latar. Penggambaran suasana, penempatan tempat, serta kapan terjadinya cerita merupakan hal penting di dalam unsur latar yang mampu membuat cerita lebih hidup.
5. Sudut Pandang
Ketika membaca cerpen, pada beberapa paragraf seperti paragraf narasi pasti akan muncul kata seperti “aku” “dia” atau bahkan nama orang lain. Sudut pandang merupakan salah satu unsur yang dipakai oleh penulis untuk menceritakan cerita. Dapat dilakukan oleh orang pertama, kedua, ataupun ketiga.
6. Gaya Bahasa
Ciri khas dari seorang penulis ialah gaya bahasa yang digunakannya. Sebagai salah satu unsur dari cerpen, gaya bahasa dapat membuat pembaca cepat paham dengan alur cerita dan tema yang sedang dibawakan.
7. Amanat
Bagian struktur terakhir dari cerpen ialah koda, pada bagian ini biasanya akan terkandung amanat atau pesan moral yang dapat diambil dari cerpen. Meskipun tertulis secara tidak langsung, namun sebuah cerpen harus memiliki unsur amanat agar dapat memberikan contoh karya yang baik bagi semua orang.
Unsur Ekstrinsik Cerpen
Selain unsur intrinsik di atas, satu lagi unsur yang terdapat di dalam cerpen ialah unsur ekstrinsik dalam cerpen. Sesuai namanya, unsur ekstrinsik cerpen berasal dari luar cerpen. Jika diberi tugas mengenai sebutkan unsur ekstrinsik cerpen, maka berikut penjelasannya:
1. Latar Belakang Masyarakat
Dikatakan latar belakang masyarakat karena penulis biasanya mencoba mencari cerita cerita yang berkaitan dengan masyarakat. Keterlibatan penulis dengan masyarakat lah yang akan membuat penulis terpengaruh dan memulai membuat cerita yang sesuai. Beberapa hal di masyarakat yang dapat mempengaruhi penulis ialah, ekonomi, politik, sosial, bahkan ideologi negara.
2. Latar Belakang Penulis
Selain pengaruh dari masyarakat, latar belakang penulis itu sendiri juga sangat mempengaruhi. Seperti riwayat hidup, kondisi psikologis, serta aliran sastra penulis sangat berpengaruh dalam pembuatan cerpen.
3. Nilai di Dalam Cerpen
Yang dimaksud dengan nilai di dalam cerpen ialah nilai kehidupan berupa nilai budaya, nilai sosial, nilai agama, dan nilai moral yang tentunya berlaku di masyarakat. Menyampaikan nilai nilai tersebut di dalam sebuah cerita, pasti akan lebih mudah untuk dipahami.
Baca juga: Cara membuat cerpen
Video Pembelajaran Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen
Setelah mengetahui unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen yang terkandung di dalam cerpen, membuat cerpen pasti akan terasa lebih mudah dan menyenangkan. Selamat mencoba!
Referensi: https://id.wikipedia.org/wiki/Cerita_pendek