Daftar Isi:
Jawaban Membandingkan Kedua Teks – Dalam artikel ini akan dibahas tentang jawaban membandingkan kedua teks. Pembahasan ini terdapat pada buku Bahasa Indonesia kelas X yaitu buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X.
Sobat, bacalah kedua teks di bawah dengan seksama. Setelah itu bandingkan kedua teks tersebut dan carilah perbedaannya. Kemudian isilah soal di bawah berdasarkan hasil pengamatanmu.
Berikut ini penjelasan selengkapnya tentang jawaban membandingkan kedua teks. Simak Yuk !
Jawaban Membandingkan Kedua Teks, Bahasa Indonesia SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka Halaman 162
Pada bab ini, kalian akan mempelajari secara mendalam teks puisi melalui berbagai aktivitas pembelajaran.
Setelah melalui berbagai aktivitas pembelajaran tersebut, kalian diharapkan mampu memahami, menganalisis, menilai, menanggapi, dan membacakan puisi dengan baik.
Memahami pengertian dan karakteristik puisi Puisi merupakan salah satu karya sastra, selain prosa dan drama. Sebagai sebuah karya sastra, puisi digunakan seseorang untuk mengungkapkan pikiran, gagasan, dan perasaannya dalam bentuk kata-kata yang indah. Kata-kata dalam puisi cenderung bersifat kiasan. Puisi biasanya disampaikan dengan teknik figuratif untuk menciptakan suasana-suasana yang mampu menggugah imajinasi, perasaan, dan keindahan bagi pembacanya. Dalam puisi, kata-kata dipilih sedemikian rupa secara selektif. Pemilihan kata tersebut bertujuan dapat memunculkan efek tertentu dan menampung makna yang menggambarkan pikiran, gagasan, dan perasaan penyair. Pemilihan kata-kata atau diksi juga harus mempertimbangkan irama, rima, larik, bait, dan tipografi (bentuk) puisi. Oleh karena itulah, unsur bahasa dalam puisi dianggap lebih padat jika dibandingkan dengan karya sastra lainnya.
Untuk lebih memahami konsep puisi, kalian dapat mencermati dan membandingkan dengan saksama kedua teks berikut.
Baca Juga : Jawaban Perbaikan Kata Serapan dalam Teks Biografi Mohammad Hatta
Teks 1
Pada Suatu Hari Nanti
Karya Sapardi Djoko Damono
Pada suatu hari nanti,
Jasadku tak akan ada lagi,
Tapi dalam bait-bait sajak ini,
Kau tak akan kurelakan sendiri.
Pada suatu hari nanti,
Suaraku tak terdengar lagi,
Tapi di antara larik-larik sajak ini.
Kau akan tetap kusiasati,
Pada suatu hari nanti,
Impianku pun tak dikenal lagi,
Namun di sela-sela huruf sajak ini,
Kau tak akan letih-letihnya kucari.
Baca Juga : Jawaban Telaah Struktur Teks Biografi
Teks 2
Setelah Dibawa ke Ruangan Besar
Karya Wildan Pradisyta Putra
Kata ibuku, pagi adalah hari yang paling dinantikan banyak orang di dunia. Tapi, aku dan teman-temanku di sini sepakat, kami benci pagi. Karena di waktu pagi, kami harus berpisah dengan ibu-ibu kami. Berpisah dengan orang yang paling kami sayangi.
Teman-temanku selalu menantikan waktu sore tiba. Atau, kata Mbak Ratih, waktu senja. Tapi, kami lebih suka menyebut sore saja. Kami tak begitu sering mendengar orang mengucapkan kata senja. Di waktu pergantian cerah dan gelap itulah, kami bersukaria. Karena, ada sepasang tangan cantik yang mengendong kami dan membawa kami kembali ke rumah.
Kadang, saking tak sabarnya menunggu dijemput ibu, aku menangis. Seperti sore ini. Mbak Ratih pun selalu tahu apa yang harus dilakukan. Ia memberiku mainan dan permen agar air mataku tak jatuh lagi.
Tapi, aku tetap menangis. Aku berjanji pada diriku sendiri akan menghentikan tangisanku jika ibu sudah menjemputku. Kupandangi terus pintu ruangan yang berwarna-warni dan ada berbagai lukisanlukisan dan gambar-gambar lucu itu. Ibu belum juga datang.
Ibu mengatakan, sayang sekali padaku setiap waktu. Katanya, aku anak paling ganteng sedunia. Berkulit putih, berambut lurus, dan calon pilot yang menerbangkan pesawat yang amat besar. Tapi, kenapa setiap hari ia meninggalkanku dan menitipkanku di tempat
ini. Walaupun tempat ini lebih indah daripada rumahku, tapi akan lebih indah jika bersama ibu saja, bukan bersama Mbak Ratih.
Ibuku bekerja di bank. Kata ibu, ia bekerja untuk membelikanku mainan yang banyak, permen, dan cokelat kesukaanku. Aku senang sekali mendengar itu.
Baca Juga : Jawaban Soal tentang Teks Bung Hatta Tidak Mudah Tergoda Harta
Dulu, aku sempat dititipkan di rumah kakek dan nenek di kampung. Yang jaraknya jauh sekali dan berjam-jam kalau naik bus. Tapi, aku tak ingin bersama kakek dan nenek, aku tetap ingin bersama ibu.
Jadi, kukeluarkan teriakan dan air mata selama dua hari berturut-turut. Akhirnya, usahaku berhasil, ibu menjemputku lagi. Dan membawaku kembali ke kota.
Ayahku sudah tak pernah kelihatan lagi. Suatu ketika, aku sangat kangen dengan ayahku. Di ruang tamu rumah kakek dan nenek, kami berkumpul.
“Ibu, di mana ayah?” tanyaku.
“Ayah pergi bekerja jauh sekali,” jawab ibu.
“Bekerja ke mana kok ayah tidak pulang, Bu?” tanyaku lagi
“Ayahmu bekerja ke negeri yang jauh, pulangnya lama sayang,” kata nenek.
“Ayah ingin membangunkan kita rumah yang terbuat dari permen dan cokelat sayang, sambung ibu, Mari kita doakan ayah semoga ayah selalu bahagia di sana!” kata ibu sambil mengusap-usap kepalaku.
Aku hanya mengangguk-angguk. Dan tak mau bertanya lagi kepada mereka. Sebab, aku tidak ingin melihat kakek, nenek, dan ibu menangis. Aku heran, kenapa orang yang bekerja harus ditangisi? Mungkin mereka kangen sama seperti rasa kangenku pada ayah.
Kenapa orang dewasa juga suka menangis sama sepertiku?
Yang jelas, ketika ayah pergi, ibu tak pernah berhenti bekerja. Tak ada hari libur bagi ibu. Aku heran, apa ayah tidak pernah memberikan uang kepada ibu? Lalu, uang siapa yang digunakan ibu untuk membeli cokelat dan mainanku setiap hari? Apa ayah jahat?
Tapi, tidak mungkin ah, ayah orang baik dan menyayangi kami. Ayah tidak mungkin menelantarkan kami. Dan membiarkan ibu membiayai hidupku sendirian.
…..
Setelah mencermati kedua teks di atas, kalian dapat menuliskan perbedaan kedua teks tersebut dalam isian tabel di bawah ini.
Baca Juga : Kunci Jawaban Matematika Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Vol. 2 Halaman 72
Tabel 6.2 Perbedaan kedua teks
No | Perihal | Teks 1 | Teks 2 |
1 | Bentuk | Baris/larik Bait | Paragraf/ Alinea |
2 | Pengaturan bunyi | Ada akhir bunyi- i | |
3 | Bahasa | ||
4 | Makna | ||
5 | |||
6 |
Sebagai kesimpulan setelah memahami perbedaan kedua teks, silakan cermati dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Berdasarkan tabel perbedaan di atas, teks manakah yang disebut sebagai teks puisi? Jelaskan alasan dan buktinya!
2. Berdasarkan pemahaman kalian sendiri, apa yang maksud dengan puisi? Jelaskan beserta ciri-cirinya!
Baca Juga : Kunci Jawaban Matematika Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Vol. 2 Halaman 71
Jawaban :
No | Perihal | Teks 1 | Teks 2 |
1 | Bentuk | Baris/larik Bait | Paragraf/ Alinea |
2 | Pengaturan bunyi | Ada akhir bunyi- i | Tidak ada pengaturan bunyi akhir |
3 | Bahasa | Menggunakan berbagai gaya bahasa yang cukup padat | Menggunakan gaya bahasa tapi tidak padat |
4 | Makna | Berisi pesan bahwa kematian akan datang pada siapa saja | Berisi tentang anak yang bertanya tentang keberadaan ayahnya. |
1. Yang merupakan teks puisi adalah Teks 1, karena terdiri dari bait-bait, padat makna, dan terdiri dari banyak gaya bahasa.
Bukti :
Pada suatu hari nanti,
Jasadku tak akan ada lagi,
Tapi dalam bait-bait sajak ini,
Kau tak akan kurelakan sendiri.
2. Puisi adalah karya sastra yang berisi tentang tanggapan serta pendapat penyair mengenai beberapa hal.
Ciri-ciri Puisi :
Penulisannya terdiri dari bait yang di dalamnya berisi baris-baris
Bayak menggunakan gaya bahasa yang bermakna kiasan
Terikat oleh persajakan rima dan irama
Baca Juga : Jawaban Soal tentang Teks Biografi Ki Hadjar Dewantara
Kesimpulan
Demikianlah pembahasan mengenai jawaban membandingkan kedua teks. Materi ini ada pada buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Penyajian jawaban ini semoga dapat bermanfaat dalam membantu sobat dalam memahami materi tersebut.
Disclaimer : Pembahasan mengenai jawaban di atas merupakan panduan yang dapat digunakan dalam belajar, bukan jawaban yang mutlak akan tetapi bersifat terbuka dan masih dapat dikembangkan.