Jawaban Menemukan Fakta dan Opini Dalam Artikel “Agar Anak Miskin Terus Sekolah”

Jawaban Menemukan Fakta dan Opini Dalam Artikel “Agar Anak Miskin Terus Sekolah” – Dalam artikel ini akan disajikan informasi tentang Fakta dan Opini. Materi ini terdapat pada buku Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII  Kurikulum Merdeka.

Fakta adalah kenyataan atau peristiwa yang benar-benar ada atau terjadi. Fakta biasanya dapat menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, atau berapa. Sedangkan Opini adalah pendapat, pikiran, atau pendirian seseorang terhadap sesuatu. Opini biasanya dapat menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa.

Nah, sebagai latihan kalian akan belajar menemukan fakta dan opini yang terdapat pada artikel berjudul Agar Anak Miskin Terus Sekolah. Berikut ini pembahasan soal selengkapnya, simak yuk !

Jawaban Menemukan Fakta dan Opini Dalam Artikel “Agar Anak Miskin Terus Sekolah” Halaman 135

Agar Anak Miskin Terus Sekolah

Nelson Mandela berujar bahwa pendidikan adalah senjata ampuh untuk menguasai dunia. Kata-kata mantan Presiden Afrika Selatan itu menegaskan betapa pentingnya pendidikan dalam mengubah hidup manusia, bahkan bangsa. Bangsa yang maju menandakan setiap warganya bisa mengakses pendidikan dengan baik, termasuk anak miskin sekalipun.

Baca Juga : Jawaban Soal tentang Mengenal Kata Baku dan Tidak Baku

Di Indonesia, setiap orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak, seperti digariskan dalam Pasal 31 UUD 1945. Yang menjadi masalah adalah apakah semua anak di Indonesia sudah dapat mengakses pendidikan? Di atas kertas, sekolah memang gratis, tetapi di lapangan masih banyak ditemukan ”iuran” yang harus dibayar oleh siswa kepada sekolah. Dari uang masuk sekolah, uang seragam, buku, uang ujian, hingga iuran-iuran ”bernilai kecil” yang seringkali membuat orang tua miskin terpaksa menyuruh anaknya berhenti sekolah.

Sebentar lagi, misalnya, setelah ujian nasional SMP ini, orang tua para siswa akan dihadapkan oleh beragam keperluan, dari perpisahan hingga pendaftaran ke sekolah lanjutan. Semua itu adalah nilai rupiah yang harus dikeluarkan oleh siswa. Itu belum lagi bagi mereka yang lulus SMA, biaya yang dikeluarkan oleh orang tua siswa untuk masuk perguruan tinggi biayanya lebih besar.

Bagi orang tua siswa yang mampu, tentu saja biaya-biaya itu tak menjadi masalah. Bahkan, mereka rela mengeluarkan biaya lebih besar untuk mendapatkan pendidikan terbaik untuk anaknya. Masalahnya akan mengganjal bagi orang tua tak mampu alias miskin. Akhirnya, tak sedikit dari anak-anak miskin menjadi putus sekolah.

Sekolah seolah merasa sah saja mengutip ini-itu dari orang tua siswa, dengan berbagai alasan, seperti terlambatnya pencairan dana bantuan operasional sekolah (BOS), kecilnya dana BOS, dan sebagainya. Bahkan, untuk pembangunan fisik pun, sekolah menarik iuran dari siswa, misalnya untuk membikin pagar, musala, taman, bahkan ruang kelas. Padahal seharusnya itu semua tanggung jawab pemerintah. Lain halnya kalau sekolah swasta.

Sekolah swasta pun, seharusnya, juga memberi perhatian terhadap anak-anak miskin. Negara tetap hadir di sana, misalnya, dengan membuat aturan setiap sekolah swasta wajib menyediakan 20 persen bangku untuk anak-anak miskin dengan biaya murah, bahkan gratis. Sekolah swasta bisa menerapkan subsidi silang untuk bisa menampung anak-anak miskin.

Baca Juga : Jawaban Soal tentang Mengenal Kata Sapaan

Tak hanya itu, negara perlu berperan untuk mengawasi agar sekolah tidak melanggar hak-hak anak dalam memperoleh pendidikan. Misalnya, melakukan pengawasan yang cukup terhadap kebijakan sekolah, terutama yang berkaitan dengan biaya, agar tidak membebani siswa yang tak mampu. Setiap pungutan jangan dilepas secara sepihak kepada sekolah, melainkan harus mendapat izin dari pemimpin daerah dan dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat.

Selain itu, aparat pemerintah perlu turun ke kampung-kampung miskin dan mencari anak-anak miskin yang putus sekolah. Jangan sampai ada di antara mereka yang karena tidak ada biaya lalu tidak bisa sekolah. Negara harus hadir dan memiliki tanggung jawab besar terhadap pendidikan anak-anak miskin. Sebab, sekolahlah harapan satu-satunya agar mereka bisa mengubah nasib dan keluar dari jebakan kemiskinan. Dengan bersekolah seperti kata Nelson Mandela di atas, mereka memiliki senjata untuk menguasai dunia.

Dari artikel yang berjudul ”Agar Anak Miskin Terus Sekolah”, kita dapat menemukan fakta dan opini dalam artikel tersebut. Mari kita temukan fakta dan opini dalam artikel tersebut.

Baca Juga : Jawaban Membandingkan Surat Pribadi dan Surat Resmi

Jawaban :

Fakta dan Opini Dalam Artikel “Agar Anak Miskin Terus Sekolah”

Fakta Opini
Di Indonesia, setiap orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak, seperti digariskan dalam Pasal 31 UUD 1945.

 

Sebentar lagi, misalnya, setelah ujian nasional SMP ini, orang tua para siswa akan dihadapkan oleh beragam keperluan, dari perpisahan hingga pendaftaran ke sekolah lanjutan.

 

 

Bagi orang tua siswa yang mampu, tentu saja biaya-biaya itu tak menjadi masalah.

Nelson Mandela berujar bahwa pendidikan adalah senjata ampuh untuk menguasai dunia.

 

Padahal seharusnya itu semua tanggung jawab pemerintah.

 

Sekolah swasta pun, seharusnya, juga memberi perhatian terhadap anak-anak miskin.

Baca Juga : Jawaban Soal tentang Membedah Kosakata Dalam Surat Resmi

Kesimpulan

Itulah pembahasan tentang jawaban menemukan fakta dan opini dalam artikel “Agar Anak Miskin Terus Sekolah” yang terdapat pada buku Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII  Kurikulum Merdeka. Penyajian jawaban ini semoga dapat bermanfaat dalam membantu sobat dalam belajar.

Disclaimer : Pembahasan mengenai jawaban di atas merupakan panduan yang dapat digunakan dalam belajar, bukan jawaban yang mutlak akan tetapi bersifat terbuka dan masih dapat dikembangkan.

Tinggalkan komentar