Daur Hidup Katak

Halo, selamat datang di Sudut Pintar, hari ini kita akan belajar Biologi mengenai metamorfosis atau daur hidup katak. Katak adalah salah satu hewan yang mempunyai siklus hidup dua alam, yaitu di air dan di darat atau biasa dikenal amfibi. Sebagai hewan yang hidup di dua alam ini, katak juga cukup sering kita jumpai dimanapun dan setiap negara juga memiliki jenis kataknya masing-masing yang sesuai dengan habitat tempat tinggalnya.

Katak sendiri adalah hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur atau biasa disebut ovipar. Biasanya katak menyimpan telur-telurnya di tempat yang basah dan lembab, seperti genangan air, dan sebagainya, jadi saat telur-telur katak itu menetas dan berubah menjadi berudu, mereka akan dapat langsung berenang di genangan air tersebut.

Disaat masih menjadi berudu, umumnya mereka akan bernafas dengan menggunakan insang, namun seiring waktu ketika paru-paru mereka sudah mulai terbentuk maka mereka akan menjadi katak dan lebih sering hidup di daratan. Fase dari daur hidup katak tersebutlah yang membuatnya menjadi makhluk amfibi.

Katak sendiri termasuk kedalam kategori hewan pemakan makhluk hidup lainnya atau biasa disebut karnivora. Katak akan memakan serangga-serangga kecil seperti jangkrik, lalat, laba-laba, dan hewan yang lebih kecil darinya. Akan tetapi ada satu jenis katak yang ukurannya sangat besar disebut katak Goliath mampu untuk memakan serangga yang lebih besar seperti kalajengking, tarantula, dan bahkan anak burung yang baru menetas pun bisa ditelannya.

Dari semua ciri umum diatas kamu pasti telah mengetahui siklus hidup katak, akan tetapi perlu kamu ketahui bahwa ada satu jenis hewan amfibi lainnya yang sangat mirip dengan katak, yaitu kodok. Meskipun mereka mirip namun terdapat perbedaan fisik yang sangat terlihat antara katak dan kodok, contohnya katak memiliki kulit yang lebih licin dan berwarna terang serta mempunyai beberapa corak tergantung jenisnya dan memiliki kaki belakang yang jauh lebih panjang dibandingkan kodok yang digunakan untuk melompat dari pohon ke pohon. Sedangkan kodok memiliki dominan warna kulit yang gelap dan cenderung tebal serta kasar dan juga memiliki bintik-bintik kasar yang timbul.

Daur Hidup Katak dan Penjelasannya

Metamorfosis katak terbilang cukup unik seperti yang telah kita sebutkan diatas dimana ketika bayi katak atau berudu menetas dari telurnya dia akan bernafas melalui insang dan kemudian ketika dewasa insang tersebut akan hilang dan digantikan oleh paru-paru. katak dan kodok tentu saja memiliki daur hidup atau metamorfosis yang mirip. Untuk lebih jelasnya berikut adalah gambar proses dari daur hidup hewan katak beserta penjelasan di setiap fasenya. Berikut gambar proses daur hidup katak.

Gambar daur hidup katak

1. Telur Katak

Ketika bertelur, katak betina mampu menghasilkan telur katak sebanyak ribuan hingga puluhan ribuan telur dan setelah proses bertelur, induk katak biasanya tidak mengerami telur tersebut, dan telur tersebut akan menetas dengan sendirinya.

Daur hidup katak sendiri dimulai dari telur yang mungkin sekilas akan terlihat seperti biji selasih yang dikarenakan cangkang dari telur ini sangat tipis dan transparan yang berfungsi agar tetap kuat bertahan hidup di air berarus deras atau bahkan hampir kering.

Dari telur-telur katak ini akan tumbuh embrio-embrio katak yang terlihat berwarna hitam seperti titik pada tengah telur. Embryo itu akan berkembang selama 10 hari hingga 3 minggu dan kemudian menetas lalu menjadi berudu kecil berwarna hitam pekat yang masih menempel pada tempat dimana dia menetas.

2. Berudu atau Kecebong

Setelah embrio-embrio katak berkembang dan menetas menjadi berudu atau biasa disebut kecebong ini, disinilah fase awal katak untuk memenuhi kehidupannya dengan berada di air dan bernapas menggunakan insang.

Ekor pada berudu pun bisa digunakan untuk berenang dan cukup lumayan cepat. Selain itu juga ekor pada berudu berfungsi sebagai cadangan makanan mereka selama mereka di fase berudu ini. Kemudian berudu-berudu ini akan berubah menjadi katak muda nanti setelah 5 minggu.

3. Berudu Berkaki

Sebelum memasuki fase menjadi katak muda, awalnya berudu atau kecebong akan memunculkan kedua kaki belakang pertamanya yang membantunya untuk bergerak lebih cepat lagi di dalam air dan di fase ini kaki berudu akan terus berkembang seiring perkembangan ukuran tubuhnya. Juga bentuk dari berudu akan mulai berubah hingga akhirnya muncul kaki depannya dan menjadi katak muda.

4. Katak Muda

Katak muda ini masih terlihat memiliki ekor, namun fisiknya sudah menyerupai katak dewasa. Di fase ini katak muda sudah mulai bisa bertahan hidup di daratan, dikarenakan paru-parunya sudah mulai terbentuk meskipun belum sempurna, akan tetapi katak muda ini cenderung akan masih sering kembali ke dalam air.

Katak muda sendiri masih bertahan hidup dengan cara makan menggunakan cadangan makanan yang ada pada ekornya hingga ekornya menyusut dan kemudian menjadi katak dewasa. Umumnya waktu untuk katak muda menjadi katak dewasa akan memakan waktu hingga 3 minggu lamanya.

5. Katak Dewasa

Perubahan terakhir dari siklus daur hidup katak ini adalah katak dewasa yang sudah biasa kita lihat dimanapun, dimana ciri-ciri fisiknya sudah tidak memiliki ekor lagi dan bentuknya sudah jauh lebih besar dan telah memiliki bentuk katak dewasa yang sempurna pada umumnya, serta warna pada kulitnya pun sudah mulai berubah sesuai dengan jenisnya.

Alat pada pernafasannya pun sudah berubah secara penuh menjadi paru-paru dan bisa hidup di daratan lebih lama, serta menghabiskan waktunya dengan mencari makan, bertahan hidup, dan bereproduksi di darat. Umumnya proses dari telur hingga sepenuhnya menjadi katak dewasa adalah 11 minggu setelah telurnya diletakkan oleh induknya.

Katak dewasa sendiri dapat hidup hingga belasan tahun tergantung oleh jenisnya, cukup panjang bukan. Di beberapa jenis katak yang ada di eropa sendiri ada beberapa katak dewasa yang dapat hidup 10 hingga 12 tahun lamanya.

Untuk ukuran katak dewasa sendiri sangat beragam tergantung dari jenisnya, kita tahu sendiri bahwa jenis dari katak ada ribuan dari berbagai belahan dunia, mulai dari yang terkecil, yaitu Paedophryne Amauensis yang berasal dari papua nugini dengan ukuran hanya 7,7 milimeter saja. Dan untuk katak terbesar adalah katak Goliath yang bisa tumbuh hingga 32 centimeter.

Selain ukuran mereka yang berbeda, ciri khas suara mereka juga berbeda loh, bahkan di dalam satu jenis katak dewasa pun bisa memiliki macam-macam suara. Jika kamu gabungkan mereka mungkin bisa jadi paduan suara yang indah. Umumnya katak atau kodok akan bersuara ketika sedang memasuki musim hujan atau sedang memasuki musim kawinnya.

Baca juga metamorfosis hewan lainnya:

Video Pembelajaran Metamorfosis Katak

Oke, demikianlah penjelasan tentang daur hidup katak mulai dari telur hingga menjadi katak dewasa dan kemudian setelah mereka dewasa maka katak jantan akan kembali membuahi katak betina dan bertelur, begitulah seterusnya.

Semoga hal tersebut dapat membantu kamu menambah wawasan tentang siklus daur hidup yang dialami oleh katak.

Tinggalkan komentar