Jawaban Mengidentifikasi Isi Teks Editorial

Jawaban Mengidentifikasi Isi Teks Editorial – Teks editorial adalah salah satu jenis teks yang sering ditemui dalam media massa. Teks ini berfungsi sebagai pandangan atau opini dari pihak redaksi terkait isu-isu penting dalam masyarakat. Namun, dalam membaca sebuah editorial, penting bagi kita untuk dapat mengidentifikasi dan memahami isi teks secara mendalam.

Pada artikel ini akan disajikan informasi tentang isi teks editorial. Materi ini terdapat pada buku Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK KELAS XII Kurikulum Merdeka. Berikut adalah pembahasan soal selengkapnya, simak yuk !

Jawaban Mengidentifikasi Isi Teks Editorial Halaman 88

Untuk dapat mengetahui permasalahan dalam teks editorial, mari kita berlatih membaca teks editorial berikut ini.

Kado Tahun Baru 2014 dari Pertamina

Pertamina mengirim kado Tahun Baru 2014 yang pahit kepada masyarakat. Menaikkan harga elpiji tabung 12 kg lebih dari 50 persen. Akibatnya sampai di tingkat konsumen harganya menjadi Rp125.000,00 hingga Rp130.000,00. Bahkan di lokasi yang relatif jauh dari pangkalan, mencapai Rp150.000,00–Rp200.000,00.

Sungguh, kenaikan harga itu merupakan kado yang tidak simpatik, tidak bijak, dan tidak logis. Masyarakat sebagai konsumen menjadi terkaget-kaget karena kenaikan tanpa didahului sosialisasi. Pertamina memutuskan secara sepihak seraya mengiringinya dengan alasan yang terkesan logis. Merugi Rp22 triliun selama 6 tahun sebagai dampak kenaikan harga di pasar internasional serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Juga : Jawaban Mengaitkan Nilai-Nilai dalam Novel Sejarah dengan Kehidupan

Kenaikan harga itu mengharuskan Presiden Republik Indonesia yang sedang melakukan kunjungan kerja di Jawa Timur meminta Wakil Presiden Republik Indonesia menggelar rapat mendadak dengan para menteri terkait. Mendengarkan penjelasan Direksi Pertamina dan pandangan Menko Ekuin, yang kesimpulannya dilaporkan kepada Presiden. Berdasar kesimpulan rapat itulah, Presiden kemudian membuat keputusan harga elpiji 12 kg yang diumumkan pada Minggu kemarin.

Kita mengapresiasi langkah cekatan pemerintah dalam mengapresiasi kenaikan harga elpiji non-subsidi 12 kg itu seraya mengiringinya dengan pertanyaan. Benarkah pemerintah tidak tahu atau tidak diberi tahu mengenai rencana Pertamina menaikkan secara sewenang-wenang. Pertamina merupakan perusahaan negara yang diamanati undang-undang sebagai pengelola minyak dan gas bumi untuk sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Rasanya mustahil kalau pemerintah, dalam hal ini Menko Ekuin dan Menteri BUMN tidak tahu, tidak diberi tahu serta tidak dimintai pandangan, pendapat, dan pertimbangannya.

Kalau dugaan kita yang seperti itu benar adanya, bisa saja di antara kita menengarai langkah pemerintah itu sebagai reaksi semu. Reaksi yang muncul sebagai bentuk kekagetan atas reaksi keras yang ditunjukkan pimpinan DPR RI, DPD RI, dan masyarakat luas. Malah boleh jadi ada politisi yang mengategorikannya sebagai reaksi yang cenderung bersifat pencitraan sehingga terbangun kesan bahwa pemerintah memperhatikan kesulitan sekaligus melindungi kebutuhan rakyat.

Kita tidak bisa menerima sepenuhnya alasan merugi Rp22 triliun selama 6 tahun menjadi regulator elpiji sehingga serta-merta Pertamina menaikkan harga elpiji? Dalam peran dan tugasnya yang mulia inilah Pertamina tidak bisa semata-mata menjadikan harga pasar dunia sebagai kiblat dalam membuat keputusan. Sebab di sisi lain perusahaan memperoleh keuntungan besar atas hasil tambang minyak dan gas yang dieksploitasi dari perut bumi Indonesia.

Baca Juga : Jawaban Mengidentifikasi Nilai-Nilai dalam Novel sejarah

Keuntungan besar itulah yang seharusnya digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Caranya dengan mengambil atau menyisihkan sepersekian persen keuntungan untuk menyubsidi kebutuhan bahan bakar kalangan masyarakat menengah ke bawah.

Sumber: Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2014

Membaca teks editorial sebagai jenis eksposisi memerlukan proses yang analitis. Tahapan-tahapannya jelas harus dimulai dari awal sebuah teks. Misalnya, paragraf pertama sebagai pernyataan umum (tesis), paragrafparagraf berikutnya sebagai argumentasi, dan paragraf terakhir sebagai penegasan.

Berdasarkan tahapan tersebut, cobalah kamu kerjakan latihan berikut ini.

1. Coba tulis kembali judul tulisan yang kamu baca.

2. Apa yang kamu pahami dari judul tersebut? Rumuskan dalam kalimat baru pemahamanmu tersebut.

3. Apa kata kunci dalam paragraf pertama?

4. Rumuskan kembali dalam kalimat baru pernyataan umum dalam paragraf pertama berdasarkan kata kunci yang kamu temukan.

5. Apa kata kunci dalam paragraf kedua?

6. Rumuskan kembali dalam kalimat baru argumentasi dalam paragraf kedua berdasarkan kata kunci yang kamu temukan.

7.  Apa kata kunci dalam paragraf ketiga?

8. Rumuskan kembali dalam kalimat baru argumentasi dalam paragraf ketiga berdasarkan kata kunci yang kamu temukan.

9. Apa kata kunci dalam paragraf keempat?

10. Rumuskan kembali dalam kalimat baru argumentasi dalam paragraf keempat berdasarkan kata kunci yang kamu temukan.

11. Apa kata kunci dalam paragraf kelima?

12. Rumuskan kembali dalam kalimat baru argumentasi dalam paragraf kelima berdasarkan kata kunci yang kamu temukan.

13. Apa kata kunci dalam paragraf keenam?

14. Rumuskan kembali dalam kalimat baru penegasan dalam paragraf ketujuh berdasarkan kata kunci yang kamu temukan.

15. Apa saja fakta-fakta yang disajikan dalam tulisan tersebut?

16. Apa yang menjadi opini redaktur atas fakta tersebut?

17. Menurutmu, tanggapan redaktur tersebut ditujukan kepada siapa? Masyarakat atau pemerintah?

18. Bagaimana sikap redaksi terhadap peristiwa tersebut? Mendukung, menolak, atau netral?

19. Bagaimana saran atau rekomendasi redaksi terhadap pihak yang dituju dalam teks editorial tersebut?

20. Buatlah ringkasan dengan menggunakan jawaban-jawabanmu sebelumnya!

Baca Juga : Jawaban Menjelaskan Makna Kias yang Terdapat dalam Teks Cerita (Novel) Sejarah

Jawaban :

1. Kado Tahun Baru 2014 dari Pertamina

2. Pertamina menaikkan harga elpiji tabung 12 kg lebih dari 50 persen pada tahun baru 2014.

3. Kata kunci paragraf pertama yaitu kenaikan harga tabung elpiji.

4. Pada tahun baru 2014, Pertamina mengumumkan kenaikan harga elpiji tabung 12kg.

5. Kata kunci paragraf kedua yaitu Pertamina menaikan harga secara sepihak.

6. Pertamina menaikan harga secara sepihak tanpa adanya sosialisi. Pertamina menjadikan dampak kenaikan harga di pasar internasional serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebagai alasan.

7. Kata kunci paragraf ketiga yaitu Keputusan presiden terkait harga elpiji 12kg.

8. Presiden mengutus Wakil Presiden menggelar rapat mendadak untuk menindaklanjuti kenaikan harga elpiji 12kg. Keputusan diambil berdasakan kesimpulan dari penjelasan Direksi Pertamina dan pandangan Menko Ekuin.

9. Kata kunci paragraf keempat yaitu Pemerintah tidak tahu tentang kenaikan harga tabung elpiji.

10. Masyarakat mempertanyakan ketidaktahuan Pertamina menaikan harga tabung elpiji, sedangkan Pertamina merupakan BUMN.

11. Kata kunci paragraf kelima yaitu dugaan langkah yang diambil oleh pemerintah sebagai reaksi semu.

12. Kekagetan Pemerintah terhadap kenaikan harga tabung elpiji dianggap sebagai reaksi semu, semata hanya untuk pencitraan.

13. Kata kunci paragraf keenam yaitu alasan merugi.

14. Alasan merugi tidak bisa serta merta dijadikan penyebab kenaikan harga tabung elpiji tanpa memperhatikan keutungan lain yang didapat oleh perusahaan.

15. Fakta-fakta yang disajikan dalam tulisan :

  • Menaikkan harga elpiji tabung 12 kg lebih dari 50 persen.
  • Akibatnya sampai di tingkat konsumen harganya menjadi Rp125.000,00 hingga Rp130.000,00.
  • Bahkan di lokasi yang relatif jauh dari pangkalan, mencapai Rp150.000,00–Rp200.000,00.
  • Merugi Rp22 triliun selama 6 tahun sebagai dampak kenaikan harga di pasar internasional serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

16. Opini redaktur atas fakta tersebut :

  • Pertamina mengirim kado Tahun Baru 2014 yang pahit kepada masyarakat.
  • Sungguh, kenaikan harga itu merupakan kado yang tidak simpatik, tidak bijak, dan tidak logis.
  • Benarkah pemerintah tidak tahu atau tidak diberi tahu mengenai rencana Pertamina menaikkan secara sewenang-wenang.

17. Tanggapan redaktur tersebut ditujukan kepada Pemerintah.

18. Sikap redaksi menolak adanya kenaikan harga elpiji 12kg.

19. Keuntungan yang didapat seharusnya digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

20. Ringkasan :

Kado Tahun Baru 2014 dari Pertamina

Pada tahun baru 2014, Pertamina mengumumkan kenaikan harga elpiji tabung 12kg. Pertamina menaikan harga secara sepihak tanpa adanya sosialisi. Pertamina menjadikan dampak kenaikan harga di pasar internasional serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebagai alasan. Mengetahui hal tersebut Presiden mengutus Wakil Presiden menggelar rapat mendadak untuk menindaklanjuti kenaikan harga elpiji 12kg. Keputusan diambil berdasakan kesimpulan dari penjelasan Direksi Pertamina dan pandangan Menko Ekuin. Masyarakat mempertanyakan ketidaktahuan Pertamina menaikan harga tabung elpiji, sedangkan Pertamina merupakan BUMN.  Tanggapan atas Kekagetan Pemerintah terhadap kenaikan harga tabung elpiji dianggap sebagai reaksi semu, semata hanya untuk pencitraan. Seharusnya alasan merugi tidak bisa serta merta dijadikan penyebab kenaikan harga tabung elpiji tanpa memperhatikan keutungan lain yang didapat oleh perusahaan.

Baca Juga : Jawaban Menganalisa Kaidah Kebahasaan Novel Sejarah

Kesimpulan

Itulah pembahasan soal yang dapat disajikan jawaban mengidentifikasi isi teks editorial yang terdapat pada buku Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK KELAS XII Kurikulum Merdeka. Semoga dengan penyajian jawaban ini dapat bermanfaat dan membantu kalian dalam belajar. Selamat belajar !

Disclaimer : Pembahasan mengenai jawaban di atas merupakan panduan yang dapat digunakan dalam belajar, bukan jawaban yang mutlak akan tetapi bersifat terbuka dan masih dapat dikembangkan.

Tinggalkan komentar